Tanah di Depok Terbelah Sepanjang 20 Meter, Warga Bilang Disambar Petir
Karenanya beberapa warga menduga petir adalah penyebab utama adanya tanah di lapangan itu terbelah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sejumlah warga mengatakan ada petir yang menyambar ke tengah lapangan saat hujan deras, sebelum akhirnya diketahui ada tanah terbelah sepanjang 20 meter di lapangan di tengah pemukiman warga di Kampung Pedurenan, RT 2/2, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Sabtu (20/10/2018) sore lalu.
Karenanya beberapa warga menduga petir adalah penyebab utama adanya tanah di lapangan itu terbelah.
"Teman saya yang rumahnya gak jauh dari lapangan di sana, bilang ada petir dulu menyambar ke tengah lapangan saat hujan deras, sebelum akhirnya diketahui tanah terbelah," kata Sejati (42) warga Cisalak Pasar, Cimanggis, Depok, Minggu (21/10/2018).
Baca: 4 Mitos Penerbangan Terkait Kondisi Cuaca Ternyata Tidak Benar, Termasuk Petir dan Turbulensi
Bahkan katanya hal itu diakui beberapa warga lainnya yang tinggal di sana.
Diantaranya adalah Nina, warga sekitar lapangan. Menurut Nina petir menyambar ke bagian tanah terbelah yang paling parah, atau yang menimbulkan jarak antar tanah terbelah paling renggang hingga 30 sampai 50 cm.
"Juga di bagian tanah yang kena petir itu belahan tanahnya terbentuk seperti segitiga. Dari titik itu tanah membelah memanjang ke dua arah," kata Nina.
Baca: BKN Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2018, Ini Tahapan Berikutnya
Terbelahnya tanah di lapangan tersebut, terjadi pada Sabtu (20/10/2018) sore saat hujan deras turun sekira pukul 15.00.
Hingga Minggu (21/10/2018), kondisi tanah yang terbelah menjadi tontonan sejumlah warga.
Sebab kondisinya mirip kondisi tanah terbelah usai diguncang gempa, seperti yang terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalum
Beruntung tanah yang terbelah di Cisalak Pasar ini, hanya nyaris sampai ke lahan rumah warga.
Nasa, seorang ibu rumah tangga, warga sekitar mengatakan bahwa awal terjadinya tanah yang terbelah di lapangan di depan rumahnya, yakni pada saat hujan deras turun, Sabtu (21/10/2018) sore sekitar pukul 15.00.
"Kalau hujan biasanya lapangan terendam air. Tapi saat itu anak perempuan saya lihat kok air cepat masuk ke celah tanah di tengah lapangan. Kami merasa aneh. Kata anak saya tanahnya ternyata retak," kata Nasa.
Setelah hujan reda kata Nasa akhirnya diketahui bahwa tanah di sana terbelah dan jarak belahan ada yang sampai setengah meter. Namun rata-rata hanya sekitar 10 cm saja
"Lalu ada warga yang coba ukur kedalaman tanah yang terbelah pakai bambu. Ada yang dalamnya sampai 1,5 meter, lalu ada yang sampai dua meter. Jadi cukup dalam juga," katanya.