Permintaan Terakhir Endang Pramugari Magang yang Jadi Korban Lion Air PK-LQP, Ingin Dilamar Kekasih
Endang Sri Bagusnita (20), satu dari ratusan korban pesawat Lion Air PK-LQP, sempat meminta sang pacar untuk melamarnya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Endang Sri Bagusnita (20), satu dari ratusan korban pesawat Lion Air PK-LQP, sempat meminta sang pacar untuk melamarnya.
Endang merupakan satu dari beberapa korban pesawat Lion Air PK-LQP yang sudah teridentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri merupakan warga Kabupaten Tangerang.
Di sebuah rumah di Perum Kedaung, RT 01/06, Kuta Jaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, suasana hening karena penghuninya berduka.
Sanak saudara, kerabat dan pacar Endang berkumpul untuk mengenang dan mendoakan pramugari yang masih berstatus magang tersebut.
Binsar, pacar korban mengaku 40 hari sebelum kejadian nahas itu, Endang secara mendadak meminta untuk dilamar.
"40 hari lalu mendadak minta dilamar, saya kaget enggak biasanya, soalnya saya ngerti banget dia (Endang) masih mau fokus sama kariernya jadi pramugari yang memang dia cita-citakan ini," cerita Binsar di rumah duka, Kabupaten Tangerang, Sabtu (3/11/2018) malam.
Bukan maksud menolak, melainkan Binsar menahan ajakan Endang. Sebab, usia terpaut muda dan Binsar yang masih menempuh pendidikan.
Baca: Antar Jenazah Sang Suami ke Makam, Istri Penyelam yang Evakuasi Lion Air Kuatkan Mertuanya
"Saya tahan dulu soalnya masih kuliah di Yogyakarta," sambung dia.
Endang merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Satijo dan Yuliyanti.
Dalam kesehariannya ia dikenal sebagai orang yang mampu berorganisasi dan bergaul secara baik.
Endang merupakan pramugari Lion Air yang sudah menjalankan penerbangan domestik selama satu tahun lamanya.
Baca: Sulitnya Identifikasi Penumpang Lion Air PK-LQP, Tim DVI Temui Kendala Ini
Sebagai informasi, tim DVI Mabes Polri telah berhasil mengidentifikasi tujuh korban dari 76 kantung jenazah dari tragedi pesawat Lion Air PK-LQP.
Pesawat Lion Air PK-LQP dinyatakan dan jatuh di perairan Tanjumg Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).
(TribunJakarta.com/Ega Alfreda)