Laporan Banjir Harus Diverifikasi Jakarta Smart City Jadi Problem, Anis Rekrut 1.400 Relawan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumpulkan 1.400 relawan sebagai verifikator yang bertugas melaporkan lokasi luapan air
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumpulkan 1.400 relawan sebagai verifikator yang bertugas melaporkan lokasi luapan air di wilayah Ibu Kota.
Dibentuknya verifikator tersebut karena sebelumnya Pemprov DKI menerima banyak laporan terkait banjir, namun perlu diuji kredibilitasnya.
Sebelum keputusan pengambilan tindakan dilakukan, Jakarta Smart City harus memverifikasi terlebih dulu laporan-laporan yang masuk itu. Hal itu dinilai Anies menjadi problem saat ini.
"Tidak bisa lagi ke depan, kita menerima laporan secara random dari pihak-pihak yang tidak terverifikasi. Karena itu mulai sekarang kita sudah memiliki 1.400 orang yang terverifikasi di seluruh wilayah Jakarta," kata Anies, di Balai Kota DKI, Senin (12/11/2018).
Baca: Monitoring Titik Rawan Banjir di Jakarta, Anies Rekrut 1.400 Relawan
Kehadiran ribuan relawan itu, akan memangkas proses tersebut. Mereka yang menjadi verifikator dipercaya sebagai pemberi informasi valid dan akurat.
Sehingga Pemprov DKI bisa segera mengambil tindakan tanpa perlu mengecek ulang kembali laporan yang masuk.
Pemilihan relawan verifikator itupun tak sembarangan, Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta sebelumnya melakukan penyaringan.
Hasilnya, sebanyak 1.400 relawan yang terdiri dari ketua RT, ketua RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan, dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) telah siap melaporkan bila ditemukan genangan air di wilayahnya.
"Ketika dia mengirimkan laporan, maka laporan itu tidak perlu kita cek ulang lagi. Karena dia sudah memiliki pengetahuan informasi cara menyampaikan yang akurat. Sehingga kita bisa merespon lebih cepat," pungkas Anies.