TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Eko Hadisusanto (30) ditangkap anggota Polsek Karangpilang, Surabaya karena belanja menggunakan uang palsu.

Polisi menyita dua lembar uang palsu pecahan 100.000 dari pria asal Jalan Luwung, Krian, Sidoarjo tersebut.

Kapolsek Karangpilang, Kompol Noerijanto mengatakan tersangka mengaku mendapat uang palsu itu dari rekannya bernama Suparman (38), warga Lamongan.

Berdasar keterangan itu, polisi menangkap Suparman di Terminal Purabaya atau Terminal Bungurasih.

“Kami masih memburu satu orang lagi. Dia sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kami,” tambahnya.

Noerijanto menyatakan tersnagka yang buron itu berperan sebagai produsen uang palsu.

Buronan tersebut sekaligus memasok serta memasarkan uang palsu kepada Suparman dan Eko.

“Kami masih meneliti komposisi upal tersebut,” imbuh mantan Kapolsek Tegalsari, Surabaya itu.

Upal itu memiliki tekstur lebih halus dibandingkan uang Rupiah asli.

Para tersangka ini menjual sejumlah nominal uang palsu itu seharga hampir separuh harga dari uang asli.

Misalnya Suparman menjual upal 12,9 juta seharga Rp 5 juta kepada Eko.

Biasanya uang palsu itu diedarkan di beberapa pasar tradisional pada pagi hari.

Noerijanto menuturkan para pedagang di pasar tidak terlalu memperhatikan bila uang palsu tersebut palsu.

Makanya para tersangka mudah mengedarkan uang palsu itu di beberapa pasar di Sidoarjo dan Surabaya.

“Dua tersangka ini beraksi sejak sekitar delapan bulan lalu.”

“Mereka mengaku sudah mengedarkan uang 5 juta,” imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul 2 Pria Ini Ngaku Sudah Edarkan Jutaan Uang Palsu di Surabaya dan Sidoarjo

Baca: Berbekal Uang Palsu Rp1 Miliar, Penjual Tokek di Malang Ini Tipu Teman Sendiri Rp50 Juta

Baca: Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Bermodus Jual Uang Palsu 1 Miliar Seharga Rp 500 Juta