Tetangga Ceritakan Kejanggalan di Malam Terjadinya Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Dia mengungkapkan sebelum kejadian, ia menutup pintu gerbang area kosan samping rumah korban.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Jimmy, penghuni kos milik korban pembunuhan Diperum Nainggolan dan keluarganya di Pondok Melati, Bekasi bercerita keadaan rumah di dini hari sebelum pembunuhan terjadi.
Dia mengungkapkan sebelum kejadian, ia menutup pintu gerbang area kosan samping rumah korban.
Jimmy mengaku dirinya seringkali pulang malam sehingga ia diberikan kunci gerbang kontrakan oleh korban.
"Saya bertugas di luar kota, pukul 11.30 malam saya pulang. Biasanya gerbang dikunci pukul 11.00 malm. Karena saya datang pukul 11.30 malam, saya ada kunci. Penghuni kos sini ada dua orang diberi kunci, karena saya sering bertugas di luar kota, berangkat pukul 05.00 pagi, pulang malam jadi dikasih kunci," kata Jimmy kepada Warta Kota, Selasa (13/11/2018).
Baca: Air Mata Guru Saat Bacakan Surat Terakhir Sarah
Jimmy mengatakan, saat dirinya masuk pukul 11.30 malam tidak ada yang mencurigakan.
Namun, ada hal yang aneh, korban yang biasa masih bangun menegur dirinya tetapi tidak ada suaranya.
"Jadi pukul 11.30 malam, saya masuk kemudian saya gembok dan kunci lagi seperti semula. Karena saya harus rantai biasanya kalau saya pulang malam, rantai bunyi almarhum keluar. 'Bang baru datang yaa'. Tapi ini enggak ada," katanya.
Ia menjelaskan keanehan lainnya yakni tidak adanya mobil korban yang satunya.
"Saya lihat mobil CRV yang biasa diparkir di sini tapi tadi malam enggak ada. Tapi Nissan Xtrail ada. Biasanya tiga mobilnya di sini. Pas paginya tinggal satu mobil saja yang box. Tapi saya engga tahu ya, ketiga mobil itu punya korban semua atau tidak," katanya.
Ia mengaku heran saat kejadian tidak mendegar suara teriakan korban padahal tinggal dilantai dua belakang rumah korban.
"Kosan ini ada dibelakang rumah korban. Itu yang saya heran, saya tinggal di atas di lantai dua. Baru ketahuan, pas ibu-ibu penghuni kos beli air untuk minum, ketok pintu-pintunya dan jendela," katanya.
Jimmy mengatakan, korban baru menetap dan menjaga kosan ini selama dua tahun.
"Setahu saya baru dua tahun sebelumnya yang jaga orang Bekasi tapi karena dia sering kehilangan, akhirnya abangnya (Douglas) tidak pakai jasanya. Disuruhlah adiknya ini (korban) yang jaga kosan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2, RT 02 RW07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Korban ditemukan dengan luka akibat senjata tajam dan juga luka diduga akibat sekapan.
Polisi masih melakukan penyelidikan menyelidiki kasus tersebut dan belum jelas motif penbunuhan tersebut.
Dari olah tempat kejadian perkara sejumlah barang berharga milik korban diketahui masih utuh, seperti perhiasan.
Adapun empat korban atas nama Diperum Nainggolan kepala keluarga berusia 38 tahun, Maya Boru Ambarita (37), isteri; Sarah Boru Nainggolan, anak, berusia sembilan tahun; dan Arya Nainggolan, anak berusia, tujuh tahun.(*)