Melayat ke Rumah Duka Dufi, Amien Rais Berikan Santunan Yayasan Pendidikan untuk Anak Korban
Almarhum Dufi pun meninggalkan tiga orang anak perempuan dan tiga orang anak lelaki serta satu orang istri.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais menyambangi rumah duka Abdullah Fithri Setiawan atau Dufi di Perumahan Catalina Blok AB 3, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (21/11/2018).
Dufi ditemukan tewas mengenaskan di dalam drum.
Almarhum Dufi adalah seorang marketing di stasiun TV milik Muhammadiyah, tvMU.
Kedatangan Amien Rais ke rumah duka pun sebagai bentuk rasa empatinya atas peristiwa yang menimpa Dufi yang ditemukan di Klapanunggang, Bogor, Minggu (18/11/2018) kemarin.
"Ya saya begitu mendengar berita itu, memang merasa ikut sangat prihatin ya. Anaknya enam, yang sulung baru kelas 3 SMA, yang kecil masih kelas 1 SD. Tersentuh rasa kemanusiaan, rasa keagamaan, rasa keimanan, sehingga saya buru-buru datang dari Jakarta datang ke sini," kata Amien Rais di rumah duka.
Baca: 5 Fakta Pelaku Pembunuh Dufi Ditangkap, Dicurigai Sudah Buntuti Korban dan Curi Barang
Almarhum Dufi pun meninggalkan tiga orang anak perempuan dan tiga orang anak lelaki serta satu orang istri.
Amien Rais menjanjikan akan memberikan santunan pendidikan untuk seluruh anak-anak Dufi selama lima tahun ke depan melalui Yayasan miliknya.
"Saya telah meminta yayasan saya, Yayasan Budhi Mulya 2 untuk memberikan santunan selama lima tahun," ujar Amien.
Dalam satu bulan, yayasan milik Amien Rais itu akan menyumbangkan Rp 12 Juta sebagai bantuan pendidikan untuk ke enam anaknya.
"Tentu (Rp 12 Juta per bulan) tidak cukup, mudah-mudahan yang lain tersentuh juga, agar almarhum di alam barzah tenang," katanya.
Kemarin, Selasa (20/11/2018), terduga pelaku pembunuhan Dufi berhasil diringkus Polda Metro Jaya di Bantar Gebang, Bekasi.
Amien pun menduga pelaku yang diamankan petugas tersebut hanya suruhan, bukan otak di balik pembunuhan sadis Dufi.
"Tentu dia (pelaku) hanya pesuruh, tapi aktor intelektualnya pasti ada. Jadi kalau polisi berani membuka aktor intelektualnya, kita sangat sangat sangat bersyukur," tegasnya.
Penulis: Zaki Ari Setiawan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.