Tujuh Fakta Kasus Pembunuhan Iin Puspita, Pemandu Lagu di Karaoke yang Mayatnya Disimpan di Lemari
Dua pelaku yang diduga membunuh Ciktuti Iin Puspita, ditangkap di Jambi, Selasa (20/11/2018).
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter TribunWow, Roifah Dzatu Azma
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik kepolisian mulai bisa menguak tragedi pembunuhan pemandu lagu bernama Ciktuti Iin Puspita (22) di sebuah rumah kost 21 Jalan Mampang Prapatan VIII Gang Senang Kompleks Bappenas RT.003 Rw.01, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengungkapkan, dari pengakuan awal pelaku yang telah ditangkap di Jambi, Selasa (20/11/2018) petang kemarin, awal mula pembunuhan terjadi lantaran salah satu pelaku bernisial R (17) datang bersama teman lelakinya untuk menanyakan uang tips dari pelanggan untuknya yang dititipkan ke Iin.
R dan korban diketahui adalah rekan seprofesi di sebuah tempat karaoke di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.
Seperti apa detilnya kasus pembunuhan sadis ini pemandu karaoke cantik ini?
Berikut rangkuman sederet fakta mengenai penemuan mayat hingga terduga pelaku.
1. Kronologi
Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive.com, Rabu (21/11/2018), penemuan mayat ini berawal dari kecurigaan penjaga kos, Wahyu Rowandi yang mencium bau busuk.
Wahyu bersama pembantu bernama Rofik saling bertanya soal bau busuk yang begitu menusuk. Saat Rofik menggedor-gedor pintu kamar, Iin tak ada respon yang didapatnya.
Lalu penjaga kos dibantu sejumlah penghuni kosan mendobrak pintu dan mencari Iin di sekitar lokasi.
Di dekat area lemari, ia melihat banyak lalat beterbangan. Ia mendekat ke lemari itu kemudian penjaga kosan membukanya perlahan.
Baca: Bikin Macet Tol Japek, Menhub Stop Sementara Proyek LRT dan Kereta Cepat Jakarta-BDG Sampai Lebaran
Di balik pintu lemari, ia menyaksikan sesosok tubuh Iin tak bernyawa. Ia bersama Wahyu segera keluar dari kamar dan melaporkan apa yang dilihatnya kepada pemilik kos bernama Anita.
Anita sempat tak percaya mendapat kabar itu. Ia mengajak Rofik dan Wahyu kembali menuju kamar untuk memastikan kebenaran informasi itu.
Sesudah itu, ia melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Mampangprapatan.