Kemenpora Menggelar Pelatihan Permuseuman
Kemenpora menggelar Pelatihan Permuseuman tanggal 26-27 November 2018 di Museum Olahraga TMII, Jakarta Timur.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenpora menggelar Pelatihan Permuseuman tanggal 26-27 November 2018 di Museum Olahraga TMII, Jakarta Timur.
Plt Sesdep Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Hj Suryati mengatakan bahwa saat ini animo atau minat masyarakat untuk datang ke museum sangat sedikit. Termasuk saya. Biasanya yang datang ke museum hanya anak-anak sekolah.
"Oleh karena itu melalui Pelatihan Permuseuman yang diselenggarakan Kemenpora, kami berharap minat masyarakat jadi meningkat,” ungkap Hj Suryati saat membuka Pelatihan Permuseuman di Museum Olahraga Kemenpora, Senin (26/11/2018) pagi.
Dia berharap, dengan menghadirkan enam pembicara yang merupakan pakar kemuseuman dan tokoh yang tahu banyak soal museum dan budaya, para pengelola museum yang ikut pelatihan bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya.
“Melalui pelatihan yang berlangsung dua hari, para peserta bisa menimba ilmu sebanyak mungkin. Silakan tanyakan kepada pembicara yang memang pakarnya museum. Melalui pelatihan ini, para pengelola nantinya bisa lebih mengetahui cara merawat koleksi museum, labeling, packaging, dll. Jika para pengelola museum sudah mengetahui apa yang harus mereka kerjakan, mudah-mudahan minat masyarakat datang ke museum jadi meningkat,” papar Suryati yang hadir mewakili Deputi III Kemenpora, Raden Isnanta.
Meskipun sebuah museum dikatakan Suryati memiliki koleksi yang banyak, namun jika tak bisa menyajikan secara baik dan menarik, pasti akan sulit menarik minat pengunjung untuk datang ke museum tersebut.
Suryati menyadari kalau Museum Olahraga Kemenpora dan banyak museum yang belum memiliki seorang kurator atau ahli permuseuman. Diharapkan melalui pelatihan singkat ini, para pengelola museum nantinya bisa ahli di bidangnya.
Sementara itu Kepala Museum Olahraga Kemenpora, Een Ermawati mengatakan, acara Pelatihan Permuseuman yang digelar Museum Olahraga adalah yang kedua kalinya.
“Pada 2016, Museum Olahraga juga pernah menyelenggarakan Pelatihan Permuseuman dengan jumlah peserta sekitar 30 orang. Kali ini peserta yang kita undang 100 orang,” ungkap Een Ermawati.
Selain pesertanya adalah para pengelola atau pekerja museum di kawasan TMII, 18 museum, Museum Olahraga juga mengundang museum dari luar TMII, seperti Museum Basoeki Abdullah, Galeri Nasional, Museum Sumpah Pemuda, dan Museum Proklamasi.
Sementara museum dari lingkungan TMII, semunya kita undang, di antaranya Museum Listrik, Museum Transportasi, Museum Asmat, Museum Timor Timur, Museum Pemadam Kebakaran, Museum Migas, dan Museum Iptek.
“Kami juga mengundang Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI). Mereka ingin belajar cara merawat koleksi alat-alat olahraga tradisional yang mereka miliki,” jelasnya.
Een menambahkan, selain untuk menimba ilmu, acara Pelatihan Permuseuman bisa dijadikan sebagai wadah bagi perwakilan museum untuk saling bersilaturahmi dan berbagi ilmu permuseuman.
Adapun para pembicara yang akan berbagi ilmu kepada perwakilan museum yang hadir pada Pelatihan Permuseuman kali ini adalah, Kepala Bidang Pengkajian dan Pengumpulan Museum, Nusi Lisabilla Estudiantin, Dosen Fakultas Ilmu Budaya UI, Dr Supratikno Raharjo, Vice Presiden of Brand and Communication in Panorama Group, AB Sadewa, CEO SIJI Solusi Digital, Dimas, dan Kepala Seksi Registrasi, Bidang Registrasi dan Dokumentasi Museum Nasional, Gunawan.