Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TIM DVI Berhasil Identifikasi 1 Mayat yang Ditemukan Mengapung di Perairan Bengkalis

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, kembali berhasil mengidentifikasi satu mayat lagi.

zoom-in TIM DVI Berhasil Identifikasi 1 Mayat yang Ditemukan Mengapung di Perairan Bengkalis
tribunpekanbaru/rizkyarmanda
Efendi, ayah dari korban Paisal Ardiyanto yang mayatnya berhasil diidentifikasi Tim DVI RS Bhayangkara Polda Riau saat memperlihatkan foto korban semasa hidup. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, kembali berhasil mengidentifikasi satu mayat lagi.

Mayat ini ditemukan mengambang di perairan Selat Malaka beberapa waktu lalu.

Mayat ini adalah mayat keempat yang berhasil diidentifikasi Tim DVI.

Korban teridentifikasi sebagai Paisal Ardiyanto, umur sekitar 24 tahun.

Korban berasal dari Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.

Kabid Dokkes Polda Riau Kombes Pol dr. Adang Azhar, Jumat (7/12/2018) mengatakan, korban berhasil diidentifikasi berdasarkan data medis dan propertis.

"Jenis kelamin laki-laki. Ada kesesuaian data propertis yakni pakaian yang terakhir kali dipakai korban. Baju dan celananya. Kemudian khas tingginya, sekitar 177 cm," kata dia.

Berita Rekomendasi

Lanjut Kabid Dokkes, total sudah 10 mayat yang diterima pihak RS Bhayangkara Polda Riau.

4 diantaranya sudah berhasil diidentifikasi.

3 mayat sebelumnya teridentifikasi sebagai Ujang Chaniago dan Mimi Dewi asal Sumbar dan Marian Suhadi asal Langkat, Sumut.

Jumlah mayat yang ditemukan di perairan Selat Malaka sudah 11 korban.

Namun 1 mayat sudah dikebumikan di daerah Dumai.

Sedangkan 10 mayat dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau guna diidentifikasi.

"Kita terus bekerja melakukan proses identifikasi. Dibantu oleh tim Inafis juga. Sudah ada 11 orang yang melaporkan terkait kehilangan anggota keluarga," ucapnya.

Saat ini, sisa ada 6 mayat lagi yang belum teridentifikasi identitasnya.

Ditambahkan Kabid Dokkes, seiring proses pengambilan dan pendalaman data antemortem, pihaknya juga mengupayakan identifikasi lewat tes kecocokan DNA.

"Semua sampel sudah diambil. Jadi nanti jika memang data antemortemnya sudah mencukupi, tidak perlu menunggu hasil tes DNA. Karena tes DNA memakan waktu yang cukup lama," paparnya.

Sementara itu, Efendi, selaku ayah dari korban Paisal Ardiyanto tak kuasa menahan tangisnya.

Kepada Tribun, Efendi tak menyangka jika satu mayat yang ada di RS Bhayangkara Polda Riau, merupakan anak kandungnya.

Dikisahkan Efendi, dia terakhir berkomunikasi dengan anaknya itu pada tanggal 21 November 2018.

Sang anak sedang berada di Malaysia.

Dia hendak pulang menemui keluarganya di kampung.

"Dia bilang dia mau balek (pulang). Dia bilang mak, aku hari Rabu mau balek. Mamaknya di rumah sudah siap-siap," ungkap Efendi.

Kata sang anak, kemungkinan hari Jumat dia sampai di kampung.

"Tapi tak juga sampai-sampai. Mayat sampai," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Lanjut Efendi, anaknya Paisal sudah 1,5 tahun belakangan bekerja sebagai buruh pembangunan proyek di Malaysia.

Sejak pergi merantau, Paisal belum pernah sekali pun pulang ke kampung.

Selama korban di sana disebutkan Efendi, dia sering berkomunikasi via telepon.

Sesekali juga lewat video call.

Efendi mengaku sudah bolak-balik ke RS Bhayangkara Polda Riau sebanyak 3 kali.

Hanya untuk memastikan, apakah memang salah satu dari mayat yang ditemukan itu adalah anaknya.

"Pas ketiga kalinya itulah, dibuka bungkusan plastik. Ada baju dan celana anakku. Tali pinggang yang dibelikan mamaknya pas dia mau pergi juga ada," beber Efendi.

Karena disebutkan Efendi, pakaian itu adalah pakaian terakhir yang dikenakan sang anak sebelum akhirnya hilang kontak.

Anaknya sempat mengirimkan foto tengah memakai pakaian tersebut.

Ditambahkannya, Paisal merupakan anak pertama.

Korban juga belum berkeluarga.

Diungkapkan Efendi, dia diberitahu sanak saudaranya yang mendapati ada foto diduga jenazah anaknya, beredar.

Hal ini dikenali lewat pakaiannya.

Akhirnya dari sana, Efendi pun berangkat ke Pekanbaru dan menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

"Segera dibawa pulang ke kampung untuk dikebumikan," tandasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul TIM DVI Berhasil Identifikasi Lagi 1 Mayat Ditemukan Mengapung di Perairan Bengkalis

Baca: Penemuan Mayat Laki-laki Mengapung di Rawa Lebak Desa Tanjung Laut Palembang

Baca: Polda Riau Masih Selidiki Kasus Penemuan 10 Mayat Mengapung di Perairan Selat Malaka

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas