Dana dari APBD Kekecilan, Pembangunan ITF Sunter Gunakan Pinjaman dari Bank Dunia
ITF Sunter mampu mengkonversikan sampah menjadi energi listrik dan menelan investasi sebesar US$250 juta
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan baru saja meresmikan groundbreaking pengelolahan sampah energi listrik atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, Kamis (20/12/2018) pagi.
Dirut PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto menyebutkan ITF Sunter mampu mengkonversikan sampah menjadi energi listrik dan menelan investasi sebesar US$250 juta atau sekitar Rp3,6 triliun.
Untuk memenuhi pembiayaan yang diperlukan tersebut, Dwi mengaku pihaknya mendapat pinjama dari World Bank dan kontrak kerjasamanya sudah ditandatangani oleh kedua pihak saat World Bank Conference di Bali pada Oktober 2018 lalu.
Dwi beralasan pihaknya harus berutang lantaran dana yang diberikan oleh Pemprov DKI melalui APBD terlalu sedikit untuk menjalankan proyek tersebut.
"Kita tanda tanganin skemanya tuh di Bali kemarin saat World Bank Cibference, saat sedikit yang berasal dari APBD," ujar Dwi, dilokasi.
Baca: Ini Jadwal Keberangkatan KRL di Malam Pergantian Tahun
Terkait dengan pengembalian pinjaman, Dwi menerangkan pihaknya masih mempertimbangkan berbagai bentuk skema pengembalian.
"Bila perlu nanti siapa tahu lembaga pembiayaan tersebut akan masuk dalam organisasi joint venture sebagai investor," imbuh Dwi.
ITF Sunter sendiri ditargetkan selesai dalam jangka waktu tiga tahun, akan tetapi Anies minta proyeksi tersebut dikaji kembali.
Anies sendiri menargetkan proyek ITF tersebut bisa selesai dalam jangka waktu dua tahun enam bulan.
Baca: 2 Pekan Bekerja Pengasuh Gempita Mengundurkan Diri, Ini Kata Gisel Hingga Singgung Koneng
Namun, Anies juga menekankan bahwa percepatan pembangunan yang ditargetkan olehnya jangan sampai mengorbankan keamanan dan kualitas.
"Jadi dua itu tetap dijaga. Nanti teman-teman di PT Jakpro dan Fortum mereview aspek-aspek apa saja yang bisa dikerjakan secara bersamaan sehingga hasilnya mempercepat masa pembangunan," kata Anies.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.