Tanah di Sekitar Kali Bekasi Terkikis, Warga Khawatir Rumahnya Nyaris Longsor
Empat rumah di Kampung Teluk Buyung, Jalan Perjuangan RT 01 RW 09 Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara nyaris ambruk.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Warta Kota, Muhammad Azzam
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Empat rumah di Kampung Teluk Buyung, Jalan Perjuangan RT 01 RW 09 Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara nyaris ambruk.
Pantauan Wartakota (Tribunnews.com Network), dinding rumah retak-retak, dan bagian tanah bawah rumah sebagian amblas.
Muhari pemilik rumah mengungkapkan rumah itu tergerus air Kali Bekasi. Lantai rumahnya bagian belakang atau dapur dekat Kali bolong.
"Ini tanahnya semakin amblas, semakin medekat ke rumah warga. Ini saja semakin mepet, karena terus terkikis Kali Bekasi, engga di tanggul soalnya," katanya, kepada Wartakota, Minggu (6/1/2019).
Ia berharap agar pemerintah setempat segera menangani agar tempatnya tinggal tidak hilang terkena amblas.
"Saya takut dan khawatir, tapi mau tinggal dimana lagi. Jadi bagian belakang rumah engga diisi hanya depan saja. Tolong secepatnya diperbaiki. Kalau hujan deras terus bisa ambruk," jelasnya.
Melihat aduan dan keluhan warganya, Lurah Margamulya, Ahmad Yudistira langsung meninjau lokasi sejumlah rumah yang nyaris ambruk tersebut.
Dirinya bersama pengurus RT, RW, Babinsa dan Bhabinkamtibmas melihat kondisi rumah-rumah tersebut.
"Saya dapat aduan dart RT RW, saya langsung cek lokasi. Saya sangat khawatir, dan kita akan teruskan keluhan warga ini ke pimpinan (Walikota dan Walikota Bekasi) dan Dinas terkait," ujarnya.
Ia mengatakan hal ini terjadi dikarenakan tanah dilokasi itu labil dan selalu mengalami pergerakan. Terlebih lokasi itu berbentuk leter "L" sehingga aliran arus Kali Bekasi lebih deras.
"Jadi memang lokasi ini bentuknya leter "L", airnya jadi deras dan menghantam tanahnya sehingga hilang daratannya," ucapnya.
Yudistira menambahkan awalnya dilokasi itu daratannya cukup luas, namun saat ini sudah habis dan hanya berbatasan dengan tembok rumah langsung.
"Jarak Kali Bekasi dengan rumah warga itu awalnya sekitar 20 meter, tanah itu terus terkikis hingga habis. Pondasi rumah warga saja sudah tergerus hampir roboh," katanya.
Kondisi tanah terkikis itu, lanjut Yudistira sudah terjadi sejak tahun 2012. Sempat ada penanganan dengan batu bronjong dan karung batu. Tetapi kembali amblas karena derasnya arus Kali Bekasi.
Kondisi itu juga sudah dilaporkan dan diajukan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
Untuk itu, dirinya meminta perhatian pemerintah provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat agar segera melakukan penanganan permanen.
"Kita minta Pemprov Jabar atau Pemerintah Pusat segera lakukan penanganan, karena ini kan bukan wewenang Pemkot. Kalau dibiarkan bisa ambruk dan makan korban. Tolong buatkan tanggul permanen," paparnya. (M18)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.