Warga Kampung Sawah Bekasi Gelar Doa Bersama Jelang Pemilu 2019
Kegiatan ini dilangsungkan sebelum dimulainya perayaan Natal Gabungan FKGJ 2018, Sabtu (26/1/2019) di Gereja Kristen Jawa, Pondok Gede, Jatimurni
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Kampung Sawah di Bekasi yang selama ini menjadi kawasan percontohan kerukunan antar umat beragama, menggelar kegiatan doa bersama untuk proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 agar berjalan damai dan tertib, sesuai tujuannya.
Kegiatan doa bersama ini digagas Forum Komunikasi Gereja-gereja Jatimurni (FKGJ) yang merupakan wadah komunikasi dari 14 gereja di kawasan Kampung Sawah, Bekasi, dengan melibatkan sejumlah tokoh agama dan masyarakat, serta pemerintah setempat.
Kegiatan ini dilangsungkan sebelum dimulainya perayaan Natal Gabungan FKGJ 2018, Sabtu (26/1/2019) di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pondok Gede, Jatimurni.
Keterangan pers tertulis yang diterima Tribunnews, Selasa (29/1/2019) menyebutkan, kegiatan doa bersama ini digelar untuk mewujudkan damai dengan menjalin kemitraan di tengah keragaman atau perbedaan.
Sejumlah tokoh agama dan pemerintahan yang hadir di acara ini antara lain Pimpinan Yayasan Pendidikan Fisabililah (Yasfi) KH Rahmaddin Afif; Lurah Jatimurni Muhamad Ali, S.IP, M.Si; Kasi Trantib Kecamatan Pondok Melati, Yasin Kurnia mewakili Camat Pondok Melati, serta perwakilan dari Gereja Katolik St. Servatius, Pastur F.X. Widoyoko SJ dan Matheus Nalih (Dewan Paroki), perwakilan dari Gereja Kristen Pasundan (GKP), Pdt. William Alexander, S.Si (Teol), dan perwakilan serta undangan jemaat dari belasan gereja lainnya.
Acara doa bersama ini juga diisi dengan foto bersama dilanjutkan dengan sambutan dari Lurah Jatimurni, Muhamad Ali, S.IP, M.Si.
“sebagai bagian dari warga Kampung Sawah, kita (warga Jatimurni) wajib mendukung berbagai kegiatan yang mengarah pada memperkuatnya persatuan dan kesatuan serta kerukunan di Kampung Sawah. Saya hadir di sini juga diharapkan mampu memberikan contoh bagi warga Jatimurni untuk terus mengedepankan kebersamaan dan kerukunan,” ebut Muhamad Ali, S.IP, M.Si.
KH. Rahmaddin Afif, Pimpinan Yayasan Pendidikan Fisabililah (Yasfi). Pesan positif menyatakan, kehadiran dirinya merupakan bentuk dukungan terhadap kebersamaan dan kerukunan masyarakat Kampung Sawah yang sudah terbina sejak puluhan tahun.
Ketua Panitia Pelaksana Natal Gabungan FKGJ 2018 yang juga Vikaris Pendeta GKJ Pondok Gede, Sektiyono Pinto Nugroho, mengatakan, gagasan utama dari kegiatan ini adalah berangkat dari situasi kerukunan antar umat beragama yang sudah terwujud di Kampung Sawah yang perlu untuk terus dirawat.
Baca: KPU: Ahmad Dhani Masih Layak Sebagai Caleg Meski Sudah Divonis
"FKGJ memiliki kerinduan untuk merayakan Natal dengan menciptakan momentum kebersamaan dengan Pemerintah dan umat beragama lain untuk turut serta merawat kerukunan antar umat beragama di Kampung Sawah dan juga mendukung Pemilu 2019 yang damai,” ungkap Sektiyono.
Dia mengatakan, isu intoleransi agama seringkali dikaitkan dengan pilihan politik, ditambah lagi dengan berita bohong atau hoaks yang dapat memprovokasi masyarakat.
Baca: Bangladesh Berencana Impor Toyota Fortuner dari Indonesia
Sudah semestinya semua elemen masyarakat dan umat beragama memiliki kesadaran bersama untuk tetap memelihara perdamaian dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, khususnya menjelang Pemilu 2019 ini.
Ketua Majelis GKJ Pondok Gede, selaku tuan rumah acara, Baskoro Rianda, mengatakan pihak gereja ingin hadir dalam setiap kegiatan yang dilakukan di masyarakat sebagai agen pembawa damai.
"Itu artinya gereja siap terlibat hadir dalam setiap perayaan, kesulitan, tantangan yang dihadapi oleh masyarakat termasuk menjadi agen pembawa damai dalam kegiatan yang mendukung program positif Pemerintah," sebutnya.