TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Semakin malam, kalangan umat yang datang ke Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi Timur dalam merayakan Tahun Baru Imlek 2570 semakin ramai.

Warga keturunan Tionghoa yang langsung melakukan prosesi ibadah. Setiap umat menyusuri setiap altar sambil menanjatkan doa dan permohonan di Tahun Baru Imlek.

Mereka mendatangi satu per satu altar atau tempat ibadah yang ada di klenteng tersebut.

Sambil memegang dupa, para umat berdoa bergantian di depan 15 pantung dewa, mulai di dewa utama Hian Thian Siang Tee dan 14 pantung dewa lainnya.

Ada juga umat yang membakar lilin miliknya dan juga membakar kertas persembahan untuk dimasukkan ke dalam menara pagoda.

Sebanyak 500 lilin di Kelenteng Hok Lay Kiong terlihat mulai dinyalakan warga keturunan Tionghoa di Kota Bekasi.

Selain itu, pada malam perayaan Imlek itu juga ada hiburan berupa barongsai dan musik khas mandarin.

Ketua Yayasan Pancaran Tri Dharma, Roni Hermawan mengatakan, setiap perayaan malam Tahun Baru Imlek, Kelenteng Hok Lay Kiong dihadiri ribuan umat keturunan Tionghoa dari berbagai daerah.

Mereka bukan hanya berasal dari Kota Bekasi.

Mereka datang memang memiliki saudara atau kerabat yang berasal dari permukiman sekitar Bekasi.

"Nanti puncaknya pada pukul 12 malam, semakin ramai yang datang," ucapnya.

Baca: Pakar Feng Shui Ungkap Shio Prabowo dan Sandiaga Cenderung Tak Harmonis

Usai perayaan tahun baru imlek ini, nantinya akan ada perayaan cap gomeh. Saat perayaan cap gomeh akan ada pawai budaya dengan berkeliling melewati sejumlah jalan di Kota Bekasi.

"Nanti, 2 minggu setelah Tahun Baru Imlek, ada Cap Go Meh nanti akan ada pawai rakyat. Masyarakat umum pun bisa nonton ini secara gratis," katanya.

Roni mengungkapkan, pada tahun Babi Tanah ini, ia berharap supaya masyarakat Indonesia menjadi lebih baik mulai dari segi kesehatan, rezeki dan ekonomi.

"Semoga, rezeki terus bertambah, sehat selalu dan ingat selalu jaga ketentraman dan persaudaraan," katanya.