Begal Serang Lima Pemuda sedang Nonton Bola di Depok Pakai Celurit
Melihat Gilang dan teman-temannya sedang nongkrong, para pelaku memutar arah menghampiri korbannya sambil tetap mengacungkan celurit
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sekelompok remaja usia belasan tiba-tiba datang sambil menenteng celurit, kemudian mengancam membunuh Gilang Ramadhan (16), Irfan (22), Fadil (18), Adit (18), dan Ridwan.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Raya Tapos Kelurahan Cimpauen, Kecamatan Tapos pada Kamis (7/2/2019) sekira pukul 03.30 WIB.
Baca: Seorang Pria Tewas Dibacok Sekawanan Begal di Tanjung Duren
Kala itu, Irfan dan teman-temannya sedang menyaksikan pertandingan bola melalui live streaming handphone di satu bale bawah pohon ceri sebelah Wisma Kinasih.
"Kami lagi nonton TV di handphone, tiba-tiba ada lima orang datang bawa celurit ukuran besar. Semuanya bawa celurit, mereka naik dua motor, jadi boncengan. Pas turun langsung ngacungin celurit," kata Irfan di Tapos, Depok, Kamis (7/2/2019).
Irfan menuturkan lima remaja usia belasan itu datang dari arah Cibinong tanpa menyembunyikan celurit yang dibawa dan sempat berhenti depan Kinasih.
Melihat Gilang dan teman-temannya sedang nongkrong, para pelaku memutar arah menghampiri korbannya sambil tetap mengacungkan celurit.
Satu pelaku yang bertubuh cukup besar dan tinggi sekira 180 sentimeter bahkan menjulurkan celurit ke aspal sembari melontarkan ancaman.
"Yang badannya besar nyeret celurit dan bilang 'Hayo loh!". Mereka enggak banyak omong, langsung turun dan ngacungin celurit. Karena mereka bawa celurit kami kabur ke belakang, ke arah rumah warga," ujarnya.
Nahas, saat kabur Gilang sempat terjatuh dan akhirnya terkena bacok di bagian paha kanan meski akhirnya dia berhasil bangkit menyelamatkan diri.
Setelah bersembunyi sekitar 10 menit, Gilang dan empat temannya kembali menuju bale dan mendapati para pelaku sudah pergi.
"Pas kembali mereka sudah pergi. Handphone dua diambil, handphone si Fadil sama Adit. Motornya si Gilang juga diambil, saya enggak tahu mereka kabur ke arah mana," ujarnya.
Sepeda motor Gilang yang digondol yakni Honda Beat Warna putih merah B 3 666 EHS, sementara dua handphone Fadil dan Adit yang diambil tipe Xiaomy.
Hingga kembali ke bale, Fadil mengatakan Gilang awalnya tak sadar terkena luka bacok, pun bagian pahanya sudah mengucurkan banyak darah.
"Si Gilang baru sadar berdarah pas balik lagi ke bale, padahal darahnya sudah keluar banyak. Mungkin karena dia panik jadi enggak sadar kena luka bacok. Lukanya lumayan dalam," tutur Fadil.
Ustaz Suwardi (49), ayah Gilang mengatakan anaknya sempat dibawa ke RS Bina Husada Cibinong guna mendapat penanganan medis sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
Baca: Polisi Usulkan Taksi Dilengkapi Dinding Anti-Begal demi Keselamatan Sopir
Dari penuturan dokter RS Bina Husada Cibinong yang menangani, Suwardi mengetahui bahwa anaknya terkena luka bacok hingga sedalam 10 sentimeter.
"Kalau berapa jahitannya saya enggak tahu, tapi lukanya dalam, sekitar 10 sentimeter. Anak saya dirawat dari jam 5 subuh sampai jam 7. Kata dokter harus dirujuk lagi, tapi saya minta dibolehkan pulang dulu," ucap Suwardi.
Penulis: Bima Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Aksi Begal Berujung Pembacokan Terjadi di Tapos Depok, Pelaku Tak Segan Lukai Korbannya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.