Pengusaha Galau, Jual Bus Kopaja Bekas Dikiloin Hanya Rp 10 Juta
Keuntungan dengan bergabung di bawah naungan PT Transjakarta adalah bus nantinya berstatus hak milik.
Editor: Hendra Gunawan
Saat Warta Kota menjajal Minitrans, fasilitasnya tak berbeda jauh dengan bus Transjakarta.
Sedangkan untuk Metrotrans, armada itu beredar selayaknya bus kota.
Metrotrans dapat berhenti (menaikkan dan menurunkan penumpang) di area nonkoridor yang telah terdapat tanda bus stop.
Daya tampungnya sebanyak 42 kursi yang dilengkapi fasilitas penyandang disabilitas
Dilengkapi AC
Bagaimana dengan Minitrans? Tak seperti Metromini, Minitrans dilengkapi AC, menggunakan sistem pembayaran elektronik (tap in), serta tombol setop untuk tanda pengingat ke sopir.
Retno (28), salah seorang penumpang, mengaku sangat menikmati layanan Minitrans.
Meski begitu, ia menilai masih banyak pekerjaan yang harus dibenahi di antaranya terkait estimasi perjalanan.
Baca: Kasus Dana Perimbangan Pegunungan Arfak, KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PAN Sukiman
"Kalo untuk moda transportasinya saya rasa sudah cukup bagus, apalagi nanti ada MRT dan LRT. Hanya saja yang menjadi pekerjaan rumah itu estimasi perjalanannya, karena walau angkutannya nyaman, tapi kondisi jalanan masih macet, membuat sebagian warga mengurungkan niatnya untuk mengunakan transportasi umum," ucapnya.
Retno berharap dengan kemajuan transportasi saat ini, perlu ada pembenahan-pembenahan secara bertahap, dan bagaimana cara pemerintah untuk bisa mengubah masyarakat untuk beralih ke angkutan umum.
"Sebenarnya ini juga perlu kesadaran masyarakat selain campur tanggan pemerintah tapi setidaknya saya cukup mengapresiasi perkembangan transportasi di Jakarta ini," ucapnya. (fha/abs/jos/jhs)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dulu Beli Kopaja Rp 100 Juta, Sekarang Dikiloin Jadi Besi Paling Dihargai Rp 10 Juta