Happy Water, Narkoba Jenis Baru Dijual Rp 3 Juta Per Kemasan di Klub Malam Jakarta Barat
“Mereka beli itu dari Malaysia. Satu bungkusnya mereka beli itu dari Malaysia harganya sekitar Rp 600 ribu,” kata Yuanita
Editor: Choirul Arifin

Laporan Reporter Warta Kota, Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepasang kekasih berinisial T (40) dan B (30) ditangkap jajaran Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Utara karena mengedarkan narkotika jenis baru, happy water yang dijual Rp 3 juta per kemasan.
Kepala BNNK Jakarta Utara, AKBP Yuanita Amelia Sari mengatakan bahwa kedua tersangka mengedarkan happy water dengan harga Rp 3 juta per kemasan di sebuah klub malam di Jakarta Barat.
“Mereka jual seharga Rp 2,5-3 juta di klub malam. Ini bisa buat 5-6 orang. Mereka menjualnya kepada siapa saja yang ada di sana,” kata Yuanita, Kamis (14/3/2019).
Kedua tersangka memperoleh happy water dari seseorang di Malaysia. Mereka sudah tiga kali transaksi selama satu tahun terakhir dimana masing-masing memesan 30 paket yang sudah terbungkus rapih.
“Mereka beli itu dari Malaysia. Satu bungkusnya mereka beli itu dari Malaysia harganya sekitar Rp 600 ribu,” kata Yuanita
Menurut Yuanita, happy water tersebut dikonsumsi dengan cara diseduh dengan air dan langsung dapat diminum.
Baca: Indra Lesmana Terpaksa Mencuri Motor di Bekasi untuk Menyambung Hidup
Ia menambahkan happy wateryang disimpan dalam kemasan Nutrisari itu mengandung methamphetamine dan benzoate.
“Efek dari happy water ini seperti mengonsumsi ekstasi dan bisa dikontrol. Jadi pada saat dia di tempat hiburan dia bisa cepat on, tapi ketika dia sudah bekerja seperti biasa, dia biasa lagi, normal,” ucapnya.
Baca: Bikin Resah Warga, Polisi Ciduk Bandar Judi Togel di Cikarang Barat
Yuanita juga memperlihatkan perbedaan antara serbuk happy water dengan serbuk Nutrisari asli. Perbedaan signifikan tampak dari warna serbuk dimana happy water oranye gelap dan agak mencolok, dan serbuk Nutrisari oranye terang.
“Perbedaan (kemasan), asli ada listnya di bawah, yang palsu nggak ada. Warnanya (serbuk) lebih cerah daripada yang asli,” sambungnya. (jhs)