Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terduga Teroris Wanita Asal Klaten Dimakamkan di Tanah Kusir

Salah satu alasan mengapa Y tidak dimakamkan di Klaten, Jawa Tengah, adalah karena masalah perbedaan aliran yang dianut yang bersangkutan.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Terduga Teroris Wanita Asal Klaten Dimakamkan di Tanah Kusir
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kamis (21/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Y alias Khodijah, terduga teroris wanita asal Klaten, telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (21/3).

Diketahui, Y diduga bunuh diri ketika menjalani pemeriksaan oleh penyidik Densus 88 Antiteror di Rutan Mapolda Metro Jaya. Y akhirnya meninggal dunia di RS Polri, dengan kondisi lambung robek dan berisikan zat asam klorida.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan jenazah yang bersangkutan sempat diserahkan kepada pihak keluarga sebelum dimakamkan.

"Jenazahnya (Y alias Khodijah) sudah diserahkan kepada pihak keluarga kemarin dan langsung dimakamkan sesuai permintaan keluarga di Tanah Kusir. Jadi polisi memfasilitasi pemakaman," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

Terkait pemakaman yang tak di tanah kelahiran Y, Dedi menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan permintaan keluarga.

Salah satu alasan mengapa Y tidak dimakamkan di Klaten, Jawa Tengah, adalah karena masalah perbedaan aliran yang dianut yang bersangkutan.

Selain itu, Y juga memiliki keinginan untuk menikah dengan terduga teroris Sibolga yakni Husain alias Abu Hamzah.

Baca: 92.331 Siswa Dinyatakan Lulus dalam SNMPTN 2019

BERITA REKOMENDASI

"(Kenapa dimakamkan di Jakarta? - red) Permintaan keluarga. Soalnya gini, kalau ke suami dan anaknya kan mereka sudah pisah walaupun tidak secara resmi cerai. Karena dia (Y) memiliki aliran yang berseberangan dan lebih memiliki keinginan untuk segera menikah dengan Abu Hamzah," kata dia.

"Mungkin dari pihak keluarga dekatnya (berpikir) udah nggak usah dibawa ke Klaten, di Jakarta aja," tukas Dedi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas