Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPU Diminta Rekapitulasi Ulang Berbasis C1 Plano

Desakan tersebut disampaikan Erwin Ricardo melalui Ketua Tim Pemenangannya, Elfrans Golkari, Senin (22/4/2019) di Jakarta.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in KPU Diminta Rekapitulasi Ulang Berbasis C1 Plano
TRIBUN JABAR/ZELPHI
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Caleg DPR RI Nomor Urut 2 Partai Golkar Dapil DKI-1 Jakarta Timur, Erwin Ricardo mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar melakukan rekapitulasi ulang berbasis pada C1 Plano. 

Desakan tersebut disampaikan Erwin Ricardo melalui Ketua Tim Pemenangannya, Elfrans Golkari, Senin (22/4/2019) di Jakarta. 

Elfrans Golkari yang juga Wakil Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta ini menegaskan, saat ini khawatur terjadi fenomena pembajakan terhadap Form C-1 sehingga sulit untuk mengandalkan rekapitulasi berbasis pada Form C1.

"Sejak hari pertama tim kami sudah menemukan adanya Form C1 yang telah ditandatangani oleh Petugas KPPS, tetapi pada kolom Partai Golkar sengaja dibiarkan kosong, atau tidak diberikan tanda silang (cross). Padahal, kenyataannya di dalam C1 Plano, ada perolehan suara caleg dari Partai Golkar," ungkap Elfrans.

Baca: Caleg Golkar Dapil Jakarta Optimistis Raih Kursi dengan Raupan Sementara 8.256 Suara

Elfrans mendesak, pihak KPU harus bertanggung jawab untuk melaksanakan rekapitulasi ulang, dalam rangka menjamin legitimasi caleg terpilih, kualitas demokrasi dan kedaulatan rakyat.

"Semua pihak termasuk KPU harus menjaga kewibawaan pemerintahan Jokowi, mengingat Pemilu Serentak ini merupakan sejarah yang pertama di dunia dan digelar disaat pemerintahan Pak Jokowi," tegas Elfrans.

Golkar Krisis Saksi

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Marojahan Sihombing,SE Caleg DPRD DKI Nomor Urut 5 dari Partai Golkar Dapil-6 (Kecamatan Cipayung, Pasar Rebo, dan Ciracas) juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap sejumlah kasus yang terjadi di Dapilnya.

Saksi-saksi parpol memprotes karena suara di C1 Plano tidak sinkron dengan yang ada di Form C1.

Marojahan menyesalkan tidak adanya keberadaan saksi Partai Golkar dalam Pileg 2019 kali ini di wilayah Jakarta Timur.

Padahal sebagai partai besar, semestinya Partai Golkar memiliki manajemen saksi yang baik sejak awalnya.

Kader Beringin ini juga menyesalkan waktu penghitungan suara yang molor waktunya hingga dinihari, sehingga terjadi berbagai kemungkinan ketidakjujuran dalam penghitungan suara. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas