Mayat di Ember yang Ditemukan Warga di Tangerang Diduga Tunawisma
Kesimpulan itu diketahui dari temuan barang yang melekat dengan jasad saat pertama kali ditemukan pada Minggu (22/4/2019) lalu.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dari hasil pemeriksaan kepolisian, mayat dalam ember yang ditemukan di Desa Cihuni, Kabupaten Tangerang, diduga sebagai seorang tunawisma atau orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap.
Kesimpulan itu diketahui dari temuan barang yang melekat dengan jasad saat pertama kali ditemukan pada Minggu (22/4/2019) lalu.
"Dari tampilan pakaian yang dikenakan dan melekat, diduga kuat jenazah adalah tunawisma," ungkap Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho, Rabu (24/4/2019).
Alexander menerangkan, barang-barang yang ditemukan dan mengindikasikan jenazah adalah seorang wisma adalah wadah cat bolong yang diduga sebagai alas tidurnya.
Adapula indikasi lainnya yaitu temuan sendal jepit dengan tali sendal yang dibuat sedemikian rupa menggunakan plastik sebagai tali sendalnya.
Baca: Pria Tunawisma Dilarikan ke Rumah Sakit, 4 Anjing Liar yang Dipeliharanya Setia Menunggunya di Luar
"Ditemukan sepasang sendal jepit tanpa merek warna putih hijau, sendal jepit sebelah kanan dan kiri dengan ciri-ciri tali sendal menggunakan kain warna ungu dan diikat menggunakan plastik warna putih dan tali tambang warna kuning," jelas Alexander.
Pada bagian celana jasad yang diduga seorang pria itu, terdapat tambang kuning yang melingkar di celananya. Hal itu dianggap dijadikan sebagai ikat pinggang.
Penemuan jenazah itu berawal dari seorang warga yang sedang mencari kroto sebagai pakan burung. Polisi yang mendapat laporan itu segera mengevakuasi jenazah untuk dievakuasi di RS Polri Kramat Jati.
Alexander juga mengatakan, dari hasil forensik yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati, jenazah dengan kondisi yang mengenaskan itu diduga sudah berumur sekira 1,5 bulan.
Saat pertama kali ditemukan, kondisi kepalanya terpisah dari tubuhnya yang berada di dalam ember itu.
"Umur jenazah yang diperkirakan sudah meninggal 1,5 bulan sudah tidak memiliki daging pengikat antara tulang belakang dengan tengkorak," jelas Alexander.