Kasus Ayah Aniaya Anak Kandung hingga Tewas di Kebon Jeruk, Ini 5 Faktanya
MS didiuga membunuh anaknya. Ada bekas luka pukulan dan gigitan di kepala korban. Tangan balita malang itu juga ditemukan patah
Editor: Sanusi
Suami-istri itu lalu membawa pulang jenazah bayi itu untuk dikuburkan.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 30 April, MS kembali mendatangi puskesmas untuk meminta surat kematian.
Puskesmas kembali menolak dan melaporkan temuan tanda-tanda kekerasan pada balita tersebut ke pihak kepolisian.
"Akhirnya kami tangkap pelakunya pada Rabu (1/4/2019)," ujar Erick.
3. Pernah patah tangan
SK menyebutkan, sebelum kejadian terakhir itu, bayinya pernah mengalami patah tangan pada Februari lalu.
"Waktu itu saya kira karena sayanya kurang teliti. Terus dibawa ke RS Harapan Kita, kata dokter ini enggak lazim patahnya," kata dia.
Baca: Melawan Saat Hendak Ditangkap, Pemilik 500 Gram Sabu Tewas Ditembak Polisi
Baca: Antara Hidup dan Mati,Penumpang Rekam Suasana Mencekam di Dalam Kabin Pesawat yang Terbakar
Sang dokter juga bertanya kepada SK tentang kemungkinan KQS dianiaya.
"Saya jawab enggak," ujarnya.
Ia sempat menaruh curiga kepada suaminya. Alasannya, KQS selalu menangis ketika digendong atau dicium ayahnya.
Menurut SK, suaminya selalu diam dan mengaku tidak tahu soal bekas luka pada tubuh anaknya.
4. Dianggap membawa sial
Berdasarkan hasil pemeriksan polisi, Erick mengatakan sang ayah tega menganiaya bayi itu karena berpikir bayi tersebut akan membawa kesialan bagi keluarganya
"Pelaku menganggap anaknya itu merupakan anak hasil hamil di luar nikah. Jadi malu sama keluarga besarnya dan pelaku berpikir kalau anak hasil hamil di luar nikah bisa mendatangkan kesialan dan kemalangan buat keluarganya," kata Erick