Massa di Bawaslu : Banyak Pemilih Tuyul Gelembungkan Suara Paslon
"Banyak pemilih tuyul yang digunakan untuk menggelembungkan suara pasangan calon. Makanya menangnya banyak banget mereka," ujarnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Ribuan pendukung Paslon Capres-Cawapres 02, sore ini, mengepung kantor Bawaslu RI di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.
Mereka mengaku dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat, mereka melakukan aksi protes atau unjuk rasa Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, yang dianggap curang.
Baca: Sikapi Pengumuman KPU : Jokowi Sebut Syukur Alhamdulillah, Prabowo Sebut Senyap-senyap
Adapun hasil Pemilu 2019 dimenangi oleh Paslon 01 Jokowi-Maruf Amin dengan presentase 55,50 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 44,50 persen.
Menurut mereka, Pemilu 2019 penuh kecurangan yang direncanakan secara struktural dan sistematis, sejak awal.
"Banyak pemilih tuyul yang digunakan untuk menggelembungkan suara pasangan calon. Makanya menangnya banyak banget mereka," ujar Orator dari atas mobil komando di depan Bawaslu RI, Selasa (21/5/2019).
Tak hanya itu, peserta unjuk rasa juga memprotes pemanfaatan anggota Polri untuk kepentingan pasangan Calon nomor urut 01.
"Kita datang kesini karena kita kecewa, karena Pilpres kali ini curang," kata Orator.
Baca: Aksi Unjuk Rasa di Bawaslu, Beberapa Pengunjung Sarinah Terjebak Tak Bisa Pulang
Sementara dari pantauan Warta Kota, pihak kepolisian sangat ketat menjaga kawasan Bawaslu.
Bahkan menutup jalan MH Thamrin akses lalu lintas dengan kawat berduri. Sementara Polisi yang membawa tameng berjaga di sekitarnya.
Pengunjung Sarinah Bingung Mau Pulang
Beberapa jam pasca-KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 pada dini hari ini, Selasa (21/5/2019), terjadi aksi unjuk rasa di depan gedung Bawaslu, Jakarta Pusat.
Aksi demo di depan Bawaslu yang dilakukan oleh Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) membuat arus lalu lintas sepanjang Jalan Thamrin hingga ke perempatan Mandiri Syariah harus dialihkan.
Baca: Pengurus Yayasan Al-Ittihaad Tebet Dijemput Polisi, Diduga Terkait Aksi 22 Mei Besok
Hal ini karena ribuan massa yang ikut berdemo memadati perempatan Sarinah.
Banyaknya peserta demo dan pengalihan lalu lintas membuat para pengunjung Sarinah kesulitan untuk menggunakan kendaraan.
Intan (22) warga pasar Minggu yang bekerja di daerah sekitar Sarinah mengaku bingung bagaimana ia harus pulang.
"Saya biasa naik busway. Nah ini gimana saya pulang coba, buswaynya aja ngga bisa jalan," ungkap Intan yang duduk di satu kedai Sarinah kepada TribunJakarta.com, Selasa (21/5/2019).
Baca: Pemilu Usai, Presiden Jokowi : Mari Bersatu Bangun Bangsa dan Tanah Air
Senada dengan Intan, Bagus yang bekerja di area ini juga mengeluhkan akses jalan yang ditutup karena aksi demo.
"Gimana ya, jalannya ditutup semua. Saya bawa motor kan ini, saya parkir di belakang. Mau pulang ke daerah sana Slipi, tapi kayaknya jalanan ditutup semua, jadi pulangnya ditunda dulu," ungkap Bagus.
Penulis : Anggie Lianda Putri
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul : Massa yang Mengepung Bawaslu RI Menuding Banyak Pemilih Tuyul Saat Pemilu