Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biaya Perawatan Korban Kerusuhan 22 Mei di RS Budi Kemuliaan Ditanggung Pemprov DKI Jakarta

Pemprov DKI Jakarta akan menanggung biaya perawatan korban kericuhan yang dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Biaya Perawatan Korban Kerusuhan 22 Mei di RS Budi Kemuliaan Ditanggung Pemprov DKI Jakarta
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Demonstran terlibat bentrok dengan polisi saat menggelar Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Pemprov DKI Jakarta akan menanggung biaya perawatan korban kericuhan yang dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Budi Kemuliaan Muhammad Rifki menyampaikan hal itu saat ditemui awak media.

"Pasien yang bisa pakai BPJS ya pakai BPJS, kalau tidak ada maka biaya akan menggunakan dana Pemda," ucap Muhammad Rifki pada Kamis (23/5/2019) dini hari WIB.

Pihak rumah sakit sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Peovinsi DKI Jakarta terkait hal tersebut.

"Kami sudah berkoodrinasi dengan Dinas Kesehatan dan sudah ada surat edarannya juga dari Dinas Kesehatan," ujarnya.

Baca: Andre Rosiade Kritisi Sikap Jokowi yang Tak Ucapkan Bela Sungkawa untuk Korban Kerusuhan 22 Mei

Baca: Kondisi Jakarta Pasca Aksi 22 Mei: Kantor Bawaslu Kondusif, Stasiun Tanah Abang Beroperasi Lagi

Sampai pukul 00.00 WIB, pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan telah menerima 165 korban kericuhan.

Sebagian besar korban harus mendapat perawatan medis lantaran terkena gas air mata.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, guna mengantisipasi korban yang terus berdatangan, pihak rumah sakit telah menyiagakan 30 perugas medis.

Baca: Kala Ditegur Karena Teriak-teriak soal Korban Aksi 22 Mei, Andre Rosiade: Saya Menyuarakan Keadilan!

Baca: Dirut Transjakarta Sayangkan Fasilitas Publik Dirusak Massa Aksi 22 Mei

Update Korban Aksi 22 Mei

Tercatat 347 orang menjadi korban dalam kerusuhan yang terjadi sejak Selasa (21/5/2019) hingga Rabu (22/5/2019) malam.

Berdasarkan data yang diterima hingga Rabu (22/5/2019) pukul 20.00 WIB tercatat dari 347 korban tersebut mengalami luka-luka, 271 diantaranya masih dalam proses pendataan dan diagnosis.

Rinciannya, ada 21 jiwa luka ringan, 16 luka kategori berat, luka non trauma 33, dan 6 korban meninggal dunia.


Para korban ditempatkan di Rumah Sakit Pelni sebanyak 78 orang, RS Mardi Waluyo 2 orang, RS Tarakan 122 orang, RS Mintohardjo 2 orang, RS Budi Kemuliaan 84 orang.

Kemudian RSUD Tanah Abang 28 orang, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) 6 orang, serta 25 orang lainnya ditangani di posko lapangan.

Baca: Dalang Kerusuhan 22 Mei Telah Diketahui Pemerintah, Wiranto: Akan Ditindak Tegas!

Baca: Titik-Titik Aksi 22 Mei yang Perlu Dihindari

"Ini per pukul 20.00 WIB, jumlah total korban 347 orang luka, diagnosanya ini dalam proses pendataan," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.

Untuk mereka yang meninggal dunia, pihak Pemprov DKI masih belum bisa merilis resmi nama-namanya.

Sebab Anies menilai keluarga yang bersangkutan harus lebih dulu mendapatkan informasi sebelum disebarluaskan di media.

Apalagi, ada 3 orang korban jiwa meninggal dunia yang berasal dari luar Ibu Kota.

"Ini dipastikan seluruh keluarganya dapat info dulu baru diumumkan. Jadi jangan sampai keluarga dengarnya dari luar. Karena itu kita tidak keluarkan nama sampai memastikan seluruh keluarganya mengetahui," kata dia.

Baca: Diminta Mundur Baik-baik oleh Kepolisian, Massa Aksi 22 Mei Balas Bakar Truk Konsumsi Sahur Brimob

Baca: Bagikan Video Kericuhan Aksi Massa 22 Mei, Mulan Jameela Ungkap Rasa Bangga Jadi Anak TNI

257 orang jadi tersangka

 Polda Metro Jaya menangkap 257 orang sebagai tersangka kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2019 dini hari.

Para tersangka melakukan kerusuhan di Petamburan, depan Bawaslu, dan Gambir.

"Jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka. Kemudian di Petamburan ada 156 tersangka, dan di Gambir ada 29 tersangka. Keseluruhan ada 257 tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Penangkapan yang terjadi Bawaslu dilakukan karena para perusuh mencoba untuk melawan petugas.

"Kemudian di Bawaslu itu kenapa kita lakukan penangkapan, karena yang bersangkutan melawan petugas yang sedang bertugas, kemudian memaksa masuk ke Bawaslu," tutur Argo.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, berlangsung ricuh. Bahkan kericuhan terjadi hingga Rabu pagi, (22/5/2019).

Baca: Sambangi Massa Aksi 22 Mei di Depan Bawaslu RI, Fadli Zon dan Neno Warisman Sempat Beri Orasi

Baca: Imbas Aksi 22 Mei, Ratusan Kios di Mangga Dua Tutup

Pengunjuk rasa yang berdemo di depan Bawaslu dipukul mundur aparat keamanan pada Rabu dini hari, (22/5/2019).

Masa yang sempat membakar sejumlah benda diantaranya ban tersebut dipukul mundur hingga kawasan Tanah Abang.

Kericuhan juga terjadi di dekat Asrama Brimob Tanah Abang hingga kawasan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

(Tribunjakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci/Kurniawati Hasjanah)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Rumah Sakit Budi Kemuliaan: Biaya Perawatan Korban Kericuhan Ditanggung Pemprov DKI Jakarta dan Ditegur Karena Teriak-teriak Soal Korban Aksi 22 Mei, Andre Rosiade: Saya Memberikan Narasi Keadilan.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas