Permabudhi Gelar Baksos di Panti Asuhan Tunas Bangsa di Perayaan Trisuci Waisak
Lembaga Seni, Budaya & Pemberdayaan Wanita Pengurus Pusat Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI) menggelar bakti sosial
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Seni, Budaya & Pemberdayaan Wanita Pengurus Pusat Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) menggelar bakti sosial di Panti Asuhan Tunas Bangsa, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019).
Kegiatan bakti sosial ini merupakan rangkaian dari perayaan Trisuci Waisak 2563 BE (Buddhist Era) atau 2019 M (Masehi).
Trisuci Waisak adalah hari tersakral bagi umat Buddha, karena pada hari itu mereka mengenang tiga peristiwa penting yakni kelahiran, mencapai kebuddhaan (pencerahan sempurna) dan Kemangkatan Agung (Parinibanna) Buddha Gautama.
Momen perayaan Trisuci Waisak pada tahun ini semakin spesial lantaran berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, Permabudhi sebagai wadah pemersatu umat Buddha Indonesia memberikan santunan kepada anak-anak balita di Panti Asuhan Tunas Bangsa.
"Melalui kegiatan ini semoga kita dapat saling berbagi dan bersilaturrahmi untuk lebih memberikan perhatian kepada anak-anak terlantar. Dengan demikian, berarti kita sudah mengamalkan ajaran Guru Agung Buddha Gautama untuk mengembangkan cinta-kasih kepada semua makhluk. Hal ini sejalan dengan visi dan misi sosial PERMABUDHI di bawah pimpinan Ketua Umum kami Bapak Arief Harsono," ujar Ritha Helena selaku Ketua Lembaga Seni, Budaya dan Pemberdayaan Wanita Permabudhi.
Sebanyak 98 balita penghuni Panti Asuhan Tunas Bangsa mendapatkan edukasi melalui beragam permainan menarik dan menghibur dari anggota Permabudhi. Suasana khas anak-anak dengan ratusan balon kian semarak setelah kedatangan seorang badut penghibur.
"Kegiatan baksos hari ini kami memberikan goodibag berisi paket kebutuhan mereka, hiburan dan pas Trisuci Waisak kali ini berdekatan dengan Idul Fitri. Mereka butuh pakaian baru yang semuanya kami siapkan. Balita ada 77, baby-nya ada 21 sehingga totalnya 98," tutur Ritha Helena.
Sebagai seorang wanita, ia mengerti betul bagaimana rasanya anak-anak tumbuh dan berkembang tanpa dampingan seorang ibu. Bagi PERMABUDHI, anak-anak yang tinggal di panti asuhan merupakan tanggungjawab bersama. Mereka berhak mendapatkan kebahagiaan dan memperoleh kesempatan yang sama sebagai generasi penerus bangsa.
Pernyataan itu sesuai dengan apa yang disampaikan Siti Nurtofinah sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Panti Asuhan Tunas Bangsa. Menurutnya, setiap anak pada dasarnya memiliki hak dan kewajiban sebagai seorang anak dalam keluarga. Akan tetapi pada kenyataannya pemenuhan hak-hak anak seringkali diabaikan karena kondisi keluarga yang tidak memungkinkan.
"Kami mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan PERMABUDHI terhadap anak-anak terlantar. Kegiatan dan santunan ini sangat bermanfaat sekali bagi anak-anak kami," kata Siti Nurtofinah.
Sementara itu, Suwanto selaku Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi kegiatan baksos yang diselenggarakan oleh PERMABUDHI. Ia pun mengajak masyarakat untuk lebih peduli lagi kepada anak-anak yang kurang beruntung.
"Kegiatan PERMABUDHI sudah banyak dilakukan baik itu ritual, sosial dan sebagainya. Semoga dengan kegiatan ini umat Buddha dapat terus berkarya, bekerjasama dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan serta memajukan bangsa," ucapnya.