Jasa Penukaran Uang Pecahan Kecil, Lalu-Lalang di Terminal Kalideres
Terminal Kalideres menjadi salah satu destinasi keberangkatan bagi para pemudik di wilayah Jakarta Barat. Di situ pula ada jasa penukaran uang.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terminal Kalideres menjadi salah satu destinasi keberangkatan bagi para pemudik di wilayah Jakarta Barat.
Namun, banyak juga dari mereka yang menjajakan usahanya di kawasan terminal ini.
Salah satunya Rita, wanita berusia 45 tahun ini, menawarkan jasa penukaran uang pecahan kecil.
Ia tahu betul bahwa pada suasana lebaran, biasanya banyak pemudik atau masyarakat punya kebutuhan menukar sejumlah uang dengan pecahan-pecahan kecil untuk diberikan kepada sanak saudara mereka di kampung halaman.
Melihat peluang itu, Rita sejak Jumat (31/5) kemarin memulai jasa penukaran uang ini di area luar Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Barat.
Ia menawarkan penukaran uang mulai dari pecahan Rp2.000, Rp5.000, dan Rp10.000.
"Iya kita udah dari tiga hari lalu di sini," kata Rita, di kawasan Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (3/6/2019).
Baca: Kerabat Akui Ifan Seventeen dan Citra Monica Saling Kenal, Tapi Hanya Sebatas Teman
Baca: Ani Yudhoyono Berpulang, Cucu Paling Kecil Hanya Tahu Neneknya Bobok
Baca: Tenangkan Pikiran, SBY Akan Berada di Cikeas Selama Seminggu
Katanya, pecahan Rp5.000 jadi paling laku ditukarkan oleh pemudik yang melintas.
Namun, ibu rumah tangga ini mengaku tak begitu banyak pemudik yang menukarkan uang lewat jasanya.
Sejak tiga hari lalu menawarkan jasa ini, Rita mengaku tidak mendapat pelanggan yang signifikan.
"Keuntungan ya gimana ya, biasa aja. Udah dari tiga hari lalu. Intinya mah sabar aja," ungkap dia.
Disamping pemudik yang ia sebut tak terlalu ramai, banyak pula pesaing-pesaing Rita, juga menjajakan jasanya di dalam kawasan terminal, bahkan hingga masuk ke dalam bus-bus yang bersiaga.
Rita sendiri tak berani untuk mengikuti jejak kawan-kawan sepencarian nafkahnya itu. Karena ia berpikir bahwa rezeki sudah diatur oleh Tuhan bagi masing-masing individu.
"Nggak ah, saya takut. Di sini aja lebih enak," kata dia singkat.
Rita sendiri mengaku mengambil 10 persen keuntungan dari setiap uang pecahan yang ditukar. Seperti uang pecahan Rp2.000 yang ditumpuk, dengan total Rp200.000, ia jual seharga Rp220.000.