Imbas Pembangunan Tol Becakayu, Tradisi Salat Id Warga 2 RW Cipinang Besar Utara akan Jadi Kenangan
Sluruh memori beribadah di Jalan Basuki Rachmat dan JPO benar-benar berubah jadi kenangan semata karena warga RW 02 terdampak pembangunan Jalan Tol
Editor: Eko Sutriyanto
Satu di antaranya menunaikan Salat Tarawih di JPO bersama pemuda warga RW 02 lain yang tak kebagian tempat di Musala Miftahul Jannah.
"Saya juga pernah Salat Tarawih di JPO, tapi dulu pas masih muda, masih remaja lah. Banyak kenangan di sini, kalau warga sini nyebut Jalan Basuki Rachmat itu Jalan Baru," lanjut dia.
Baca: Niat Salat Idul Fitri dan 6 Sunnah Nabi Muhammad yang Dapat Dilakukan Sebelum Salat
Kini, seluruh memori beribadah di Jalan Basuki Rachmat dan JPO benar-benar berubah jadi kenangan semata karena warga RW 02 terdampak pembangunan Jalan Tol Becakayu.
Pun belum seluruh warga yang terdiri dari 12 RT menerima uang ganti rugi, kemungkinan besar di bulan Ramadan mendatang mereka sudah tak berstatus sebagai warga Cipinang Besar Utara.
"Tanggal 20 Juni nanti warga mau ketemu lagi sama pihak Waskita di kantor kelurahan. Mau bahas uang ganti rugi, karena belum semuanya dapat," ucap dia.
Semangat Persiapkan Salat Id
Pemandangan ribuan warga umat Islam Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara yang menggelar Salat Id di Jalan Basuki Rachmat bakal segera lenyap.
Pasalnya sekitar 2 ribu warga RW 01 dan RW 02 terdampak pembangunan Jalan Tol Becakayu.
Sehingga dalam waktu dekat diperkirakan harus angkat kaki dari rumahnya.
Namun rencana pengusuran yang belum beres itu tak menyurutkan niat warga menggelar tradisi Salat Id berjamaah di Jalan Basuki Rachmat yang sudah berlangsung dari sekira tahun 1997.
Ponco (32), satu pengurus Musala Miftahul Jannah mengatakan warga tetap semangat meski dihantui rasa gelisah rumahnya segera dilindas alat berat.
"Tetap semangat, ini kan kewajiban kita sebagai umat Islam. Walaupun ibaratnya ini Salat Id terakhir sebagai warga RW 02 tapi kewajiban tetap harus dijalankan," kata Ponco di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (5/6/2019).
Sejak pukul 00.00 WIB, Ponco bersama sekitar 20 pemuda yang rumahnya ikut digusur gotong-royong membersihkan lajur lambat Jalan Basuki Rachmat.
Meski beribadah di atas aspal, mereka sadar kebersihan diri saat bersyukur kepada Allah SWT merupakan satu syarat agar ibadah diterima.