Imbas Pembangunan Tol Becakayu, Tradisi Salat Id Warga 2 RW Cipinang Besar Utara akan Jadi Kenangan
Sluruh memori beribadah di Jalan Basuki Rachmat dan JPO benar-benar berubah jadi kenangan semata karena warga RW 02 terdampak pembangunan Jalan Tol
Editor: Eko Sutriyanto
"Dari jam 12 kita mulai tutup jalan untuk bersih-bersih, biar nanti enggak kotor. Memang sudah biasa bersih-bersih jalan sebelum paginya Salat Id," ujarnya.
Tak lupa mereka juga melakukan takbir semalam suntuk lewat pengeras suara yang juga digunakan saat menunaikan ibadah Salat Idnanti.
Pun harus terjaga semalaman dan dihantui pengusuran yang belum pasti kapan beres, pemuda muslim warga RW 01 dan RW 02 tetap semangat.
"Anak-anak muda sini yang bersih-bersih, tapi yang tua juga ikut bantu. Ini kan demi semuanya, biar pas Salat Id nanti nyaman. Kalau masalah kena gusur sih ya ingat, tapi mau bagaimana," tuturnya.
Wendi (40), warga yang rumahnya ikut terdampak pengusuran mengaku tetap semangat mempersiapkan segala hal terkait pelaksanaan Salat Id.
Seperti Ponco, dia mengibaratkan Salat Id tahun ini merupakan yang terakhir kalinya sebagai warga RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara.
"Sedih karena rumah kena gusur, tapi mau bagaimana. Kalau kita sedih terus nanti ibadah enggak khusyuk. Sedihnya karena dari dulu sudah setiap Salat Id dan Salat Idul Adha selalu di jalan," ucap Wendi.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, hingga pukul 04.35 WIB warga tetap semangat membersihkan Jalan Basuki Rachmat yang setiap harinya dilintasi ribuan kendaraan.
Terpal dan karpet sebagai alas bersujud menghadap Tuhan dan mimbar bagi Khatib menyampaikan ceramah pun sudah dipersiapkan dengan apik.
Dua speaker besar, tujuh speaker ukuran kecil, dan sejumlah toa juga sudah bercokol rapih memandu ribuan jemaat yang hadir.