Indonesia-Slowakia Teken MoU Penanggulangan Terorisme Bersama-sama
Terorisme selama ini sudah menjadi kejahatan lintas batas yang luar biasa.menanggulangi masalah radikalisme dan terorisme tentunya tidak bisa sendiri
Editor: Toni Bramantoro
Lebih lanjut disampaikan pula oleh Kepala BNPT bahwa dirinya juga mengundang Kementerian Dalam Negeri Slowakia untuk dapat mengikuti pelatihan anti terorisme yang diselenggarakan oleh Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC) di Semarang.
Dalam kesempatan tersebut mantan Wakapolda Metro Jaya ini juga menjelaskan secara ringkas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI melalui kegiatan pencegahan dan deradikalisasi, kegiatan operasi, penegakan hukum, peningkatan kapasitas dan kerja sama internasional lainnya.
Sementara itu Secretary of State, Michal Bagacka dalam sambutannya menyatakan bahwa Slowakia menyambut baik inisiatif Indonesia untuk kerja sama penanganan terorisme ini karena aksi teror merupakan kejahatan yang dapat terjadi dimana saja dan akibatnya merugikan banyak pihak.
“Melalui kerja sama ini, Slowakia dapat belajar dari Indonesia yang lebih memiliki pengalaman dalam penanganan terorisme dan memiliki perangkat hukum ataupun infrastruktur yang lebih lengkap. Kerja sama ini penting karena merupakan tugas negara untuk memastikan perlindungan warga negaranya,” ujar Michal Bagacka.
Dalam kesempatan tersebut Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso sangat mengapresiasi kerja sama yang dilakukan oleh BNPT dan Kementerian Dalam Negeri Slowakia. Menurutnya Indonesia dapat menjadi role model dalam penanganan terorisme dan terlibat dalam berbagai forum-forum mengenai terorisme yang digelar oleh Slowakia.
“Inisiatif kerja sama ini dilatarbelakangi oleh pertemuan konsultasi bilateral ke-5 Indonesia-Slowakia tahun 2017 lalu di Bratislava yang mendorong pendekatan-pendekatan baru untuk peningkatan kerja sama bilateral kedua negara,” ucap Adiyatwidi Adiwoso.
Sehingga menurut Adiyatwidi Adiwoso, MoU ini juga bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja sama dalam rangka pencegahan dan penanganan terorisme kedua negara, antara lain melalui kerja sama di bidang pertukaran informasi mengenai hukum, undang-undang, ataupun kebijakan yang terkait terorisme, pertukaran pengalaman mengenai best practices penanganan terorisme, penyelenggaraan seminar/lokakarya dalam rangka peningkatan kapasitas, saling kunjung pejabat tinggi dan pakar di bidang terorisme, dan lain sebagainya.
“Dan untuk mengimplementasikan kerja sama yang tercantum dalam MOU ini maka akan dibentuk joint working group yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Slowakia dan akan melakukan pertemuan sekali dalam dua tahun secara bergiliran di Indonesia atau Slowakia,” ucap wanita yang pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol ini.
Adapun sebagai pihak pelaksana dari MoU ini adalah Direktorat Kerja Sama Bilateral BNPT dan Biro Kerja Sama Internasional Kepolisian Kementerian Dalam Negeri Slowakia.
Di sela-sela acara penandatangan MoU tersebut, delegasi BNPT juga berkesempatan melalukan pertemuan dengan Kementrian Luar Negeri Slowakia untuk saling bertukar pandangan mengenai kebijakan kedua negara mengenai terorisme.
Delegasi BNPT yang turut hadir dalam penandatangan MoU tersebut yakni Sekretaris Utama (Sestama) BNPT, Marsda TNI Dr. Asep Adang Supriyadi, Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Irjen Pol. Drs. Budiono Sandi, M.Hum, Direktur Bilateral dan Brigjen Pol. Drs Kris Erlangga Aji Widjaya. Selain itu Delegasi BNPT lainnya yang turut hadir yakni Kasubdit Kerjasama Amerika Eropa Tholhah Ubaidi, Kasi Kerjasama Eropa Zaenal Ahzab dan Analis Kerjasama Luar negeri Djati Utoyo Utomo.