Perjalanan Bahtera Rumah Tangga Jaya dan Mulyanah Berujung Pembunuhan Guru Ngaji di Tangerang
Tragedi berdarah terjadi di Kampung Nanggung RT 04 / RW 01 Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Tragedi berdarah dengan tewasnya seorang guru ngaji terjadi di Kampung Nanggung RT 04 / RW 01 Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (2/7/2019).
Haji Yahya (56) tewas setelah dibacok adik iparnya Sarjaya (63).
Awalnya pernikahan Sarjaya (63) dengan Mulyanah (45) pada 25 tahun silam berjalan tanpa masalah hingga pasangan suami istri tersebut dikaruniai dua orang anak.
Awal meminang Mulyanah, pria yang akrab Jaya ini hidup berkecukupan.
Jaya pun memiliki pekerjaan tetap dan berdagang.
Berjalannya waktu rumah tangga mereka pun mulai goyah.
Baca: Asal Usul Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Bogor Terungkap, Berikut Motif dan Jejak Pelarian Pelaku
Baca: Penjambret Bermotor di Tanjung Duren Incar Kalung Emas Milik Nenek Gendong Bayi
Baca: Polusi Udara Jakarta Memburuk, Jokowi Hingga Anies Digugat ke Pengadilan
Keduanya sering kali terlibat perselisihan.
Cek cok mulut kerap mewarnai keluarga ini.
Hingga akhirnya Mulyanah tak kuat hati dan memilih minggat dari rumah suaminya itu.
Ibu beranak dua tersebut kabur ke rumah kakaknya, Haji Yahya.
Jarak rumah mereka pun berdekatan dan masih satu wilayah.
"Namanya juga rumah tangga, pasti ada berantemnya. Tapi ke sini-sininya ribut mulu dan adik saya memilih tinggal di sini," ujar Sarinah (60) yang merupakan kakak dari Mulyanah saat dijumpai Warta Kota di rumah duka.
Bahkan Jaya dan Mulyanah sudah pisah ranjang selama hampir setengah tahun.
Jaya mencoba kembali rujuk dengan istrinya, namun ditolak Haji Yahya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.