Seputar Pembongkaran Getah Getih : Penjelasan Pemprov DKI Hingga Anggota DPRD Merasa Dibohongi
"Iya, dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca," ujar Suzi saat dikonfirmasi, Kamis (18/7/2019)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Instalasi anyaman bambu bernama Getah Getih yang berada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, telah dibongkar
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati.
Pembongkaran bambu seharga Rp 550 Juta itu dilakukan pada Rabu (17/7/2019) malam hingga Kamis (18/7/2019) dini hari.
• PKS Jamin Tak Ada Praktik Politik Uang dalam Proses Pemilihan Wakil Gubernur DKI
Ia khawatir anyaman bambu karya seniman Joko Avianto itu ambruk dihantam angin karena tak lagi kokoh.
"Iya, dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca," ujar Suzi saat dikonfirmasi, Kamis (18/7/2019).
• Wali Kota Tangerang dan Menkumham Berseteru, Mendagri Minta Gubernur Banten Turun Tangan
"Sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh, khawatir roboh," imbuhnya.
Pantauan Wartakotalive di lokasi, lahan bekas anyaman bambu tersebut kini sudah ditanami berbagai macam tanaman.
Terlihat beberapa petugas dari Dinas Kehutanan mulai melakukan perawatan berbagai macam tanaman.
• Wali Kota Tangerang Vs Menkumham, Ombudsman: Jangan Jadikan Pelayanan Publik Sebagai Senjata
Ada pula petugas yang terlihat menyirami taman berukuran kecil di atas trotoar tersebut.
"Sementara ditanam border semak, ground cover sambil menunggu instalasi lainnya," kata Suzi.
Video pembongkaran itu viral setelah diunggah di media sosial instagram @jktinfo, Kamis (18/7/2019).
• FPI Belum Penuhi 10 Syarat untuk Perpanjang SKT Ormas, Salah Satunya Rekomendasi Kementerian Agama
Pada video tersebut terlihat pulahan petugas merobohkan anyaman bambu dengan cara manual.
Mereka mengikatnya dengan tali, lalu ditarik hingga istalasi anyaman bambu itu roboh.
DPRD DKI merasa dibohongi
KETUA Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, pembuatan instalasi anyaman bambu bernama Getah Getih di Bundaran Hotel Indonesia (HI), mubazir.
Sebab, bambu seharga Rp 550 juta ini telah dibongkar, padahal usianya belum genap satu tahun.
Pemasangan bambu karya seniman Joko Avianto tersebut, kala itu dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018.
• Ini Alasan Dinas Kehutanan Bongkar Instalasi Bambu Seharga Rp 550 Juta di Bundaran HI
Ia merasa dibohongi, sebab bambu hanya bertahan 11 bulan 2 hari sejak diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 16 Agustus 2018 lalu.
"Karena barang seni, maka waktu itu oke saja kita apresiasi. Tapi kalau faktanya sekarang sudah dibongkar, artinya fakta yang disampaikan tidak sesuai," kata Gembong Warsono.
• Ratna Sarumpaet Akhirnya Ajukan Banding karena Alasan Ini, Jaksa Juga Ikut-ikutan
Meski begitu, Gembong Warsono mengaku tak kapok untuk memberikan ruang lebih bagi seniman di Ibu Kota.
Namun, ia berpesan harus lebih hati-hati dalam mengeluarkan anggaran, jangan sampai mubazir.
Karena, anggaran juga berasal dari uang rakyat yang harus sesuai penggunaannya.
• TPF Tak Berhasil Ungkap Penyiram Air Keras, Kuasa Hukum Novel Baswedan: Polisi Gagal Total!
"Sudah pasti (penggunaan anggaran), itu harus hati-hati kan duit rakyat tidak sedikit."
"Bahwa saat itu kita berikan apresiasi kepada Gubernur untuk menghidupkan kreativitas seni untuk ditampilkan di DKI Jakarta, ya tapi harus proporsional," papar Gembong Warsono.
Diresmikan sehari sebelum HUT Kemerdekaan RI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan instalasi bambu Getah Getih karya seniman Joko Avianto itu pada Kamis 16 Agustus 2018 sore.
Karya yang berasal dari 100 persen bambu ini, dibuat dari 1.600 batang bambu jenis awitali dan betung, dan dibuat selama satu minggu, serta dililit dan dilipat sesuai desain yang diinginkan.
Joko Avianto menciptakan karya seni instalasi yang berjudul 'Getah Getih' yang berarti 'Merah Putih'. Di sekeliling karya instalasinya dihias taman-taman penuh bunga.
"Tentu ajakan ini memberikan tantangan pada saya, untuk membuat karya seni di lingkaran Bundaran HI."
"Bagi seorang pematung, ini jadi kesempatan yang besar bagi saya," kata Joko Avianto.
Anies Baswedan mengatakan, pemasangan instalasi bambu merupakan ciri khas Indonesia.
"Saya katakan kepada Pak Joko, bikin kami Indonesia dengan bambu."
"Kami merasa bangga. Prosesnya cukup singkat dan kado karya luar biasa," ungkap Anies Baswedan.
Untuk mendatangkan karya seni ini, Pemrov DKI Jakarta harus merogoh kocek sebesar Rp 550 juta.
"Konsorsium BUMD harganya Rp 550 juta," jelas Anies Baswedan.
Penulis : Anggie Lianda Putri
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul : Ini Alasan Dinas Kehutanan Bongkar Instalasi Bambu Seharga Rp 550 Juta di Bundaran HI