Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Kekasih Korban Kecelakaan Maut Tangerang, Sudah Rencanakan Menikah Hingga Kenangan Terakhir

Ditemui di rumah duka di bilangan Cibodas, Kota Tangerang, Irma mengaku kaget tak karuan bahwa sang sudah pergi untuk selamanya

Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Bahkan sebelum tinggal di Tangerang, dirinya sudah mengenal Nanda pada saat masih di Padang.

"Saya hubungan dengan Nanda sudah tiga tahun. Awalnya dia sok kenal dan suka menegur dan akhirnya saya kenalan karena memang almarhum adalah orang yang baik."

"Kami baru dekat pada saat sudah di Tangerang dan berjualan bersama di Pasar Kebon Besar," kata Irma.

 Hendak Berangkat Salat Subuh, 2 Kakak Beradik di Matraman Dibegal

 Hasil Thailand Open 2019: Shesar Taklukkan Lin Dan, Fitriani Capai Prestasi Pertama di Super 500

 Striker Timnas U-15 Timor Leste Dianggap Curi Umur, Pernah Menerpa Striker Indonesia Marinus

Irma terakhir bertemu dengan Nanda kemarin malam. Saat itu sang kekasih mengaku capek dan ingin istirahat.

Tetapi, tidak ada tanda-tanda atau ucapan terakhir karena memang ucapan capek hanya dianggap biasa bagi Irma.

"Semalam saya terakhir bertemu, memang kami selalu bersama. Mulai dari berangkat hingga pulang, tetapi saya tidak melihat adanya kejanggalan pada diri tunangan saya," katanya.

Jeritan Kayla melihat jenazah

BERITA TERKAIT

Jerit tangis anak kecil dan keluarga pecah saat jenazah Fatmawati, Nanda dan Wandi, korban kecelakaan maut tertimpa truk tanah tiba di rumah duka.

Mereka dibawa ke rumah duka di Jalan Karet Nomor 26, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

Kedatangan ketiga jenazah tersebut disambut isak tangis anak pertama Fatmawati bernama Kaila yang baru berusia lima tahun.

Ambulans mendekat rumah duka, Kaila berlari sambil menangis histeris bercucuran air mata.

Warga yang mengerumuni kecelakaan maut di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang membuat proses evakuasi terhambat, Kamis (1/8/2019).
Warga yang mengerumuni kecelakaan maut di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang membuat proses evakuasi terhambat, Kamis (1/8/2019). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Ia tidak peduli orang-orang di sekelilingnya menuju ibunya yang sudah terbujur kaku di balik kain hijau.

"Mamaaaaa, mama enggak boleh pergiiiii. Mama enggak boleh pergi. Mama," jerit isak tangis Kaila sambil berlari kencang pada Kamis (1/8/2019) sore.

Dua jenazah lainnya menyusul diturunkan dari ambulans dibantu keluarga dan tetangga.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas