Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orangtua Tolak Autopsi Jasad Aurel, Paskibraka yang Meninggal: Kami Tak Mungkin Mau Sakiti Jasadnya

Orangtua dari Aurellia Qurratu Aini, enggan membawa kasus meninggalnya sang anak ke pihak yang berwajib. Autopsi jasad pun ditolaknya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Orangtua Tolak Autopsi Jasad Aurel, Paskibraka yang Meninggal: Kami Tak Mungkin Mau Sakiti Jasadnya
Kolase TribunStyle
Aurellia Qurrota Ain Paskibraka calon pembawa baki meninggal 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Orangtua dari Aurellia Qurratu Aini, enggan membawa kasus meninggalnya sang anak ke pihak yang berwajib.

Aurel, panggilan karib pelajar SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong itu meninggal pada masa pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi calon Paskibraka Tangsel.

Faried Abdurrahman dan Wahyuniarti, kedua orang tua Aurel menduga anaknya meninggal karena kelelahan.

Faried bahkan mengungkapkan anaknya pernah ditampar, dicubit dan disuruh memakan jeruk beserta kulitnya.

Selain enggan melapor ke polisi, Faried juga menegaskan, keluarga tidak akan memberi izin autopsi terhadap jasad anaknya.

"Sekali lagi karena dari awal kita tidak ingin melakukan menempuh jalur hukum, apa lagi untuk masuk lagi ke ranah autopsi. Kita juga kan nggak mungkin mau menyakiti lagi jasad anak kami. Kami berusaha untuk ikhlas meski berat. Tapi kita ada catatan-catatan yang harus diubah di sistem pelatihan yang harus mereka lakukan," ujar Faried di kediamannya di bilangan Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang.

Baca: Kisah Pemilik Rocket Chicken Dari Office Boy yang Kerap Dihina, Kini Tajir Saingi Hotman Paris

Baca: Kisah di Balik Meninggalnya Aurel, Parkibara Tangsel, Penjelasan PPI dan Cerita Ibu Berbeda

Sri Wahyuni dan Faried Abdurrahman, orang tua dari Aurellia Qurratu Aini, Paskibraka Tangsel yang meninggal saat masa diklat, di kediamannya di bilangan Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang, Jumat (3/8/2019).
Sri Wahyuni dan Faried Abdurrahman, orang tua dari Aurellia Qurratu Aini, Paskibraka Tangsel yang meninggal saat masa diklat, di kediamannya di bilangan Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang, Jumat (3/8/2019). ((Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir))

Faried hanya ingin pihak Pemkot Tangsel, dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel, berbenah untuk memastikan pelatihan sesuai standard.

BERITA REKOMENDASI

Ia meyakini anaknya tidak menginginkan kegaduhan dari peristiwa ini. Namun catatan soal evaluasi pelatihan harus menjadi perhatian.

"Jadi itu saja penekanan dari kami. Karena jika kita masuk ke ranah hukum pun. Bagi saya dan bagi istri. Saya meyakini anak saya juga tidak mau ini, karena saking cinta dia dengan Paskibraka dia tidak ingin ada korban yang lain selain Aurel, ini cukup menjadi pelajaran saja biar jangan terulang lagi untuk Aurel Aurel selanjutnya," jelasnya.

Faried menegaskan, dirinya tetap siap dimintai keterangan jika diperlukan oleh pihak kepolisian.

Meskipun keluarga tidak melapor, pihak Polres Tangsel tetap mengusut kasus itu.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Muharram Wibisono Adipradono, mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan informasi.


"Masih lanjut, kita masih kumpulkan faktanya," terang Muharram saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (4/8/2019).

Saat ditanya berapa saksi yang sudah ditanyakan terkait kasus itu, Muharram tidak menjawabnya.

(TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Usut Kasus Meninggalnya Aurel, Calon Paskibraka Tangsel, https://jakarta.tribunnews.com/2019/08/05/polisi-usut-kasus-meninggalnya-aurel-calon-paskibraka-tangsel.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas