Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Mbah Reno, Pawang Hujan Langganan Ibu Tien Soeharto, Cuaca Mendung Tiba-tiba Dibuat Cerah

Percaya atau tidak, pria dengan nama asli Teguh Sri Suseno itu bisa mengubah cuaca mendung yang bakal berubah hujan, menjadi terbendung.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Mbah Reno, Pawang Hujan Langganan Ibu Tien Soeharto, Cuaca Mendung Tiba-tiba Dibuat Cerah
Tribun Jakarta
Mbah Rebo (54) pawang hujan di TMII, Jakarta Timur, saat ditemui pada Kamis (8/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkat keahliannya, Mbah Rebo (54) mampu mengamankan cuaca agar sebuah acara bisa berlangsung baik.

Percaya atau tidak, pria dengan nama asli Teguh Sri Suseno itu bisa mengubah cuaca mendung yang bakal berubah hujan, menjadi terbendung.

Tak sedikit masyarakat yang percaya dengan keahliannya mengatur cuaca agar bersahabat dengan pihak penyelenggara.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di sekitar Monumen Persahabatan Negara Non Blok, TMII itu, menceritakan kisahnya.

Awalnya, Mbah Rebo hanya Satpam di TMII sejak tahun 1975.

Baca: Benarkah Pengganti Megawati di PDIP Harus Trah Soekarno?

Baca: Spesialnya Prabowo di Kongres PDIP, Disambut Riuh, Kursi Spesial hingga Disapa Megawati di Panggung

Ia bertugas sebagai seorang pengawal istri Presiden ke-2 Soeharto, Siti Hartinah atau akrab disapa Tien Soeharto, saat masuk ke TMII.

BERITA REKOMENDASI

"Saya pengawal Bu Tien juga kalau beliau ada urusan di TMII. Jadi hanya ketika Bu Tien masuk ke TMII saya yang kawal," ungkap Mbah Rebo kepada TribunJakarta.com pada Kamis (8/8/2019)

Berjalannya waktu, muncul keinginan dalam dirinya untuk menjadi pawang hujan.

Saat mencoba pertama kali di tahun 1992, ia tidak yakin bisa menjadi pengendali hujan.

"Keinginan saya sendiri. Salah satunya saya sering puasa dan meditasi. Malah bisa. Enggak turun hujan pas saya praktikkan," kata Mbah Rebo menceritakan pengalamannya.

Pamor Mbah Rebo sebagai pawang hujan kian menanjak dan dikenal banyak orang pada 2006.


Kala itu, ia menahan turun hujan di acara pernikahan anak teman kerjanya di TMII.

"Dulu namanya Pak Tawal, punya hajat nikahan. Dia memercayai saya untuk menangkal hujan. Padahal banyak pawang yang sudah terkenal," kenangnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas