Refleksi Perjalanan 20 Tahun AMAN, Festival Masyarakat Adat Undang Komunitas Seluruh Nusantara
Festival masyarakat adat yang digelar untuk memperingati 20 berdirinya Aliansi Masyarakat Adat Nusantara
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Festival masyarakat adat yang digelar untuk memperingati 20 berdirinya Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) juga merupakan cara merefleksi perjalanan.
Melalui film-film dokumenter yang diabadikan oleh anak-anak adat daerah, memperlihatkan bagaimana perjalanan dan perjuangan mempertahankan wilayah adat dan masyarakat adat tidaklah mudah.
Film dokumenter anak adat daerah diputar dan didiskusikan dalam ruang Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Baca: 7 Potret Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Saat Kenakan Pakaian Adat Bali
Baca: Menteri LHK Siti Nurbaya: Presiden Jokowi Menyayangi Masyarakat Hukum Adat
"Agar masyarakat Jakarta tahu bahwa ada masyarakat adat yang sedang berjuang di daerah-daerah agar tidak ditindas, tanahnya tidak dirampas segala macem," tutur Abdon Nababan, Wakil Ketua Dewan Nasional AMAN saat ditemui Tribunnews di TIM, Jumat (9/8/2019).
Rangkaian kegiatan mulai dari pameran foto, pemutaran film dokumenter, pameran kerajinan, berbagai permainan anak dan panggung kesenian masyarakat turut memeriahkan suasana.
"Rangkaiannya ada dialog refleksi mengenai perjalanan selama 20 tahun, ada juga penampilan dari sekolah-sekolah adat AMAN, ada pameran, ada pekan pemutaran film jadi film-film yang dibuat dari anak-anak muda AMAN diputar di sini," sambungnya.
Festival ini akan digelar selama tiga hari sejak 9 - 11 Agustus 2019 dan dimulai pukul 10.00 WIB.
AMAN Tano Batak Bawa Rombongan 13 Komunitas Masyarakat Adat
Pada festival masyarakat adat ini, dihadirkan komunitas masyarakat adat dari berbagai daerah di Nusantara.
Misalnya dari Sumatera Utara, hadir delegasi berbagai komunitas adat di kawasan Danau Toba, masyarakat adat Tana Toraja-Sulawesi Selatan, hingga Papua. Ikut serta pula perwakilan 26 negara.
AMAN Tano Batak membawa rombongan dari 13 komunitas adat dari empat Kabupaten yakni Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Selatan.
Dari Kabupaten Simalungun yakni, komunitas masyarakat adat Keturuman Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) Sihaporas, Desa/Nagori Sihaporas, Kecamatan Pamatang Sidamanik dan Komunitas Adat Ompu Umbak Siallagan Nagori Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan.
Kemudian komunitas masyarakat adat dari Kabupaten Tapanuli Utara ada empat delegasi. Mereka adalah Tornauli Kecamatan Parmonangan; komunitas masyarakat adat Ompu Ronggur Simanjuntak, Kecamatan Sipahutar, dan komunitas masyarat adat Parpatihan Kecamatan Sipahutar, serta komunitas masyarakat adat Ranggitgit, Kecamatan Parmonangan.