Refleksi Perjalanan 20 Tahun AMAN, Festival Masyarakat Adat Undang Komunitas Seluruh Nusantara
Festival masyarakat adat yang digelar untuk memperingati 20 berdirinya Aliansi Masyarakat Adat Nusantara
Editor: Fajar Anjungroso
Dari Kabupaten Toba Samosir terdapat enam komunitas masyarakat adat yaitu Matio dari Kecamatan Habinsaran; komunitas masyarakat adat Simenak-enak, Kecamatan Habinsaran; komunitas masyarakat adat Maombur, Kecamatan Silaen; komunitas masyarakat adat Sigalapang, Kecamatan Pintu Pohan; komunitas masyarakat adat Natumingka, Kecamatan Borbor dan komunitas masyarakat adat Lobusunut, Kecamatan Parmonangan.
Selanjutnya komunitas masyarakat adat Marancar dari Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan. Juga ikut serta perempuan AMAN Toba Samosir.
Menurut Pelaksana Harian Pengurus Wilayah AMAN Tano Batak Roganda Simanjuntak, lembaganya membawa serta 47 orang dari berbagai komunitas masyarakat adat dari kawasan Danau Toba ke Jakarta.
"Kami datang menumpang bus, untuk ikut memperingati Hari Jadi Ke-20 AMAN sekaligus vestifal adat," ujar Roganda.
Wakil Ketua Umum Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) Mangitua Ambarita (Ompu Morris Ambarita) mengatakan, pada saat menghadiri hari jadi AMAN dan hari masyarakat adat internasional, pihaknya ingin menyampaikan suara yang sama, agar wilayah tanah/hutan adat masyarakat adat diakui pemerintah.
Sambutan Menteri
Presiden Joko Widodo diwakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, membuka acara ini.
Menurut Siti, Presiden Jokowi sayang dan berpihak kepada masyarakat adat. Tapi artikulasi selanjutnya oleh jajaran-jajaran pemerintah di bawahnya masih harus terus didorong. Selain itu, masih ada pemahaman dan persoalan konseptual mengenai hak masyarakat adat yang perlu diharmonisasikan dengan baik.
Menurut Siti Nurbaya, keberpihakan Presiden Joko Widodo terhadap masyarakat adat, menurut Menteri LHK, antara lain terlihat dengan mengenakan pakaian adat dalam berbagai acara kenegaraan maupun kegiatan lain. Juga melalui ucapan langsung kepada yang disampaikan kepada Menteri LHK.
“Masyarakat adat itu adalah kawan-kawan saya semua,” ujar Menteri Siti Nurbaya, menirukan Presiden. “Itu semua sebetulnya simbolik, yang artikulasi selanjutnya oleh jajaran-jajaran pemerintah di bawahnya yang masih harus kita dorong terus,” lanjut Menteri LHK Siti NUrbaya, ketika memberi sambutan mewakili Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Peringatan 20 Tahun AMAN yang jatuh bersamaan dengan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Masyarakat Adat Lebih Dulu Ada Sebelum Indonesia Merdeka
Semantara Sekjen PB AMAN Rukka Sombolinggi mengatakan, masyarakat adat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari warga negara Indonesia.
Keberadaan masyarakat adat di wilayah adatnya telah ada, jauh sebelum kemerdekaan negara Indonesia diproklamirkan. "Oleh karenanya, pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat harus dipenuhi oleh negara," ujar Rukka.
Sampai saat ini, katanya, negara belum memberikan itikad baik terhadap masyarakat adat. Rancangan Undang Undang Masyarakat Adat yang didorong oleh AMAN sampai saat ini belum disahkan. Kabar terakhir, RUU tersebut ditahan oleh Menkopolhukam. Demikian petikan pidato