Klinik Jalankan Praktik Aborsi Polisi di Tambun Sudah Beroperasi 2 Tahun, Biayanya 5 Juta
Menurut Sanin, klinik itu dengan nama pemilik Alfian telah ada sejak dua tahun lalu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Baru kali ini, saya engga tahu apa-apa. Klinik biasa dipakai untuk klinik umum pemeriksaan kesehatan umum," katanya.
Adapun izin klinik, kata Alfian, baru akan diperpanjang.
"Sudah habis lagi pengajuan untuk diperpanjang," singkatnya.
• Kekayaan Keluarga di Amerika Setiap 1 Menit Bertambah Rp 993 Juta
Kapolsek Tambun Kompol Rahmad Sujatmiko mengatakan, pembongkaran tempat praktik aborsi itu atas informasi dari masyarakat.
Klinik itu dicurigai menjadi tempat praktik aborsi.
Terdapat empat orang tersangka yang ditangkap dalam kasus praktik aborsi tersebut.
Empat tersangka itu, bernama Alfian sebagai pemilik klinik, Wawan Setiawan dan Maresa Puspa Ningrung sebagai petugas medis serta Helmi Merisah pelaku aborsi.
"Saat pengungkapkan si ibu atau pelaku aborsi masih dilokasi sedang tahap pemulihan. Di lokasi juga ditemukan janin bekas aborsi," kata Sujatmiko.
Sujatmiko mengatakan, berdasarkan pengakuan pemilik klinik, praktik aborsi baru dilakukan pertama kali.
Akan tetapi pihaknya masih mendalami lebih lanjut.
"Kami masih dalam, praktir aborsi yang telah dilakukan tersangka ini. Termasuk izin klinik ini kami sedang dalami ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi," katanya.
Untuk usia janin yang diaborsi sekitar enam minggu.
"Pelaku lakukan aborsi janinnya karena malu hasil hubungan gelap atau terlarang," kata Sujatmiko.
Saat proses penggeledahan, ditemukan gumpalan darah yang diduga jaringan janin milik pelaku aborsi.