Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO: Bule Kanada Ini Berbaur dan Memotong Daging Kurban di Masjid, Simak Apa yang Dilakukannya

Namun baru kali ini Martin melakukannya di Depok, mulai dari salat Id, hingga ikut memotong daging kurban.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in VIDEO:  Bule Kanada Ini Berbaur dan Memotong Daging Kurban di Masjid, Simak Apa yang Dilakukannya
TribunnewsBogor.com/Tsaniyah Faidah
Martin Pistagnesi (49), seorang WNA mualaf ikut memotong daging kurban Idul Adha di Depok, Jawa Barat, Minggu (11/8/2019) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ada yang berbeda di tahun ini dalam pelaksanaan pemotongan daging kurban di Masjid Jami Raudlatul Muminin, Griya Lembah Depok, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Terlihat seorang warga negara asing (WNA) alias bule asal Kanada bernama Martin Pistagnesi (49) ikut melakukan pemotongan daging hewan kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar, Minggu (11/8/2019).

Martin adalah seorang mualaf yang baru menjalaninya selama 2 tahun.

Baca: Beda Gaya 7 Artis Lepas Hewan Kurban, dari Ditangisi, Dipeluk, Dicium dan Dihibur Sebelum Disembelih

Baca: Sambut HUT Ke-74 RI, Pendaki Cilik Asal Tangerang Siap Jelajah Alam Pegunungan

Baca: Ternyata 6 Lomba 17 Agustus Ini Ajarkan Nilai Baik untuk Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Baca: Ibunda SBY Dirawat Intesif di Ruang ICU, Ferdinand Hutahaean:Sudah Stabil Meski Belum Bisa Interaksi

Dia tinggal di RT 01/RW 24 Griya Lembah Depok.

Pagi ini pun, Martin telah menunaikan salat id di sana.

Setelah beberapa hewan kurban disembelih, ia membaur dengan warga lainnya untuk ikut memotong-motong daging kurban untuk ditimbang.

Berita Rekomendasi

Sambil duduk di kursi jongkok kayu dengan menggunakan kaos abu-abu dan celana pendek, Martin nampak lihai menyayat dan memotong-motong daging dengan ukuran sedang.

Sesekali, ia bekerja sambil bersenda gurau, sehingga nampak akrab dengan warga.

Padahal, ia sendiri baru tinggal di sana selama 6 bulan setelah 4 tahun tinggal di Indonesia.

Namun keakraban tampak terlihat nyata saat dirinya membaurkan diri dalam kegiatan tersebut.

Anak-anak dan beberapa ibu-ibu yang datang pun nampak antusias dengan keberadaan bule di tengah-tengah masyarakat pribumi.

Kepada TribunnewsBogor.com Martin mengaku senang ikut berbaur dengan warga mengikuti kegiatan tradisi yang dilakukan umat Muslim Indonesia.

Sebab, menurutnya, dengan adanya tradisi ini, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

"It's gonna be helping the people in the cluster here. So I feel good. I think it's a good thing (Ini akan membantu orang-orang di sekitar sini, jadi aku rasa ini baik, saya pikir itu hal yang baik)," tuturnya, Minggu (11/8/2019).

Martin tinggal bersama istri dan empat orang anaknya.

Ia mengaku setiap tahun selalu mengikuti tradisi Idul Adha di daerah dimana ia tinggal.

Namun baru kali ini Martin melakukannya di Depok, mulai dari salat Id, hingga ikut memotong daging kurban.

"Indonesian people are good. That's what attract me. The people don't judge, but accept other. They're ready to make friend, ready to be my friend. I really very wellcome (Orang Indonesia baik-baik. Itu yang membuatku tertarik. Orang-orangnya enggak mudah menghakimi, bisa menerima yang lain. Mereka siap berteman, mau berteman sama saya. Aku benar-benar merasa disambut)," cerita Martin.

Sementara itu, Ketua RT 01/RW 24 Griya Lembah Depok, Halim Setiawan mengatakan bahwa Idul Adha tahun ini sangat baru dan menarik karena kehadiran Martin.

"Luar biasa, dia (Martin) sangat antusias mengikuti kegiatan ini meski mualaf," tuturnya.

Halim mengakui, Martin adalah sosok yang mau berbaur dengan warga sekitar meski keterbatasan bahasa, dimana Martin belum begitu lancar berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

"Tapi tetap ramah, dan dengan kegiatan ini dia mau ikut, jadi makin mau membaur dengan yang lain. Kita pun menyambut dia dengan baik," ucapnya.

Senada, Ketua RT 06/RW 24 Griya Lembah Depok, Hermansyah yang juga menjadi rekan baik Martin mengapresiasi apa yang dilakukannya.

Kehadirannya, menurut dia, menjadi sesuatu karena dalam kegiatan ini ia mau berbaur di perkumpulan warga pribumi, tidak hanya bekerja namun juga mencoba berkomunikasi meski keterbatasan bahasa dari dua belah pihak.

Martin Pistagnesi (49), seorang WNA mualaf ikut memotong daging kurban Idul Adha di Depok, Jawa Barat, Minggu (11/8/2019)
Martin Pistagnesi (49), seorang WNA mualaf ikut memotong daging kurban Idul Adha di Depok, Jawa Barat, Minggu (11/8/2019) (TribunnewsBogor.com/Tsaniyah Faidah)

"Kehadiran Martin itu bagian dari syiar dakwah. Dia sudah mengetahui ibadah muslim seperti apa, karena dia ada di tengah-tengah kita sehingga baik untuk disyiarkan ke teman-teman bulenya. Apalagi sebagian masyarakat mengatakan bule adalah non muslim, sementara Martin ini muslim, jadi itu menarik," tutur Hermansyah.

Ketua DKM Masjid Jami Raudlatul Muminin, Agung Rosyadi menilai partisipasi Martin untuk mengikuti kegiatan Idul Adha perlu diapresiasi.

"Diminta sama Pak RT untuk ikut dia langsung mau. Dia juga suka ikut jumatan di sini," papar Agung.

Masjid Jami Raudlatul Muminin sendiri telah melakukan pemotongan hewan kurban berupa 10 ekor sapi dan 30 ekor kambing.

Nantinya, setelah selesai dipotong-potong menjadi bagian kecil dan ditimbang, daging akan dibagikan kepada warga sekitar di lingkup RT 24 dan RT 25.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas