Fakta Penemuan Mayat di Limo Depok, Ada Luka Sayatan di Leher, Sering Bawa Uang Jutaan Rupiah
Mayat pria ditemukan di kebon pisang kawasan Limo, Depok dengan luka sayatan di bagian leher
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Penemuan sesosok mayat membuat warga di sekitar Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, Rabu (38/8/2019) heboh.
Melansir TribunJakarta.com, sesosok mayat pria tersebut ditemukan warga di kebun pisang dekat Jembatan Pulo Mangga.
Baca: Warga Purwomartani Kalasan Temukan Mayat Bayi dalam Kaleng Biskuit di Selokan Mataram
Lokasi korban ditemukan meninggal dunia. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)
Terlihat ada luka menganga di bagian leher dan mengeluarkan darah.
Lukanya seperti terkena sabetan benda tajam.
Kaos berwarna hitam dan celana panjang jins berwarna biru terlihat masih melekat di tubuhnya.
Saat diperiksa polisi, mayat pria tersebut tidak memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Amat, seorang warga sekitar mengatakan, korban ditemukan dalam posisi terlentang.
"Pertama ditemukan dalam posisi terlentang tadi pagi, saya kurang tahu persis siapa yang pertama nemuin.Tadi saya dapat informasi dari tukang ojek katanya ada mayat," ujar Amat di lokasi kejadian, Rabu (28/9/2019).
Sementara itu, sejumlah warga lainnya mengaku tidak mengenal dan korban menduga bahwa korban bukanlah warga sekitar.
Sementara itu, Kapolsek Limo Kompol Iskandar belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut karena pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca: Curhatan Kekasih Dana, Mayat Dibakar di Mobil Sukabumi, Kenang Pemberian Terakhir dari Pacar
"Kita belum tahu identitas korban, saat ini tim masih memeriksa," ucap Iskandar singkat.
Sampai saat ini, polisi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara dan disaksikan oleh banyak warga. (Dwi Putra Kesuma)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Warga Limo Depok Geger Temuan Mayat Pria Terluka di Leher
Tukang antar ayam
Akhirnya identitas mayat yang ditemukan di Limo, Depok telah diketahui berdasarkan keterangan warga yang mengenalnya.
Diketahui, identitas korban bernama Hasbuloh warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok.
"Namanya Hasbuloh, dia adik dari ibu saya," ujar Syafruddin, Rabu (28/9/2019).
Syafrudin juga mengatakan, korban berprofesi sebagai tukang antar ayam hidup ke beberapa daerah seperti Depok, Bekasi, dan juga daerah yang lainnya.
"Kerjanya antar ayam hidup, ke pedagang eceran di pasar ke daerah Depok, Bekasi, Bogor. Setiap hari kerjanya malam mulai pukul 20.00 WIB," ujar Syafrudin.
• Penjual Miras Berkedok Toko Kelontong dan Jamu di Bekasi Digrebek, Polisi Sita Ratusan Botol
• Pemprov DKI Jakarta Segera Sosialisasi Kenaikan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Syafrudin juga mengatakan, dirinya menerima kabar penemuan korban dari istri korban sendiri.
"Jadi teman almarhum ada yang ojol lewat lokasi kejadian sudah ramai, ter pas dilihat ternyata korbannya temannya sendiri kan. Langsung ngabarin istrinya, istrinya ngabarin saya," kata Syafrudin.
Terakhir, Syafrudin menuturkan korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Sementara itu, saat petugas Jatanras dari Polda Metro Jaya pun masih di lokasi kejadian dan telah selesai menggelar olah tempat kejadian perkara. (Dwi Putra Kesuma)
Istri sempat telepon korban
Syafrudin menuturkan handphone Hasbuloh (37) masih bisa dihubungi sekira pukul 09.00 WIB oleh sang istri sebelum ditemukan meninggal dunia.
"Pukul 09.00 WIB handphonenya masih aktif, istrinya telfon mungkin ada firasat gak enak. Tapi cuma berdering gak diangkat," ujar Syafrudin di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Namun tak berselang lama, handphone korban tak lagi bisa dihubungi.
"Habis itu sudah gak bisa ditelfon," tambah Syafrudin.
Tak hanya mengantar ayam, korban juga yang mengambil uang dari pedagang dan menyetorkannya ke bos tempat kerjanya tersebut.
"Setiap hari korban kan antar ayam terus uangnya disetor ke bosnya, bisa Rp 8 juta sampai Rp 15 juta setiap hari setorannya," ujar keluarga korban Syafrudin di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Syafrudin juga mengatakan, korban diduga menjadi korban perampokan lantaran membawa uang jutaan rupiah setiap harinya.
"Mungkin dirampok ya, barang-barangnya gak ada handphonenya, tasnya, uang setorannya juga. Tapi gak tahu juga apa uangnya sudah disetor terus dia dirampok pas pulang ke rumah, atau ada yang dendam," katanya.
Saat ini, jenazah Hasbuloh telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dibawa ke RS Polri, katanya untuk diotopsi atau visum gitu. Ini saya mau ke rumahnya saya juga dikabarin istrinya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Mayat Pria Luka Leher di Depok, Istri Masih Bisa Hubungi Handphone Korban
Diduga korban pembunuhan
Melansir Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan mayat yang ditemukan di Limo, Depok diduga korban pembunuhan.
"Diduga mayat tersebut adalah korban pembunuhan sebagaimana dimaksud Pasal 338 KUHP," kata Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Rabu (28/8/2019).
Baca: Dana dan Ayah Jadi Korban Mayat Terbakar dalam Mobil di Sukabumi, Dana Sempat Takut Dibenci Pacarnya
Argo Yuwono mengungkapkan, korban diketahui bernama Hasbulloh (37), yang berprofesi sebagai karyawan pemotongan ayam.
Jenazah Hasbulloh ditemukan dalam kondisi terluka.
Ada luka terbuka di di leher dan perut kanan.
Sementara luka lebam terdapat di bawah mata kiri dan di atas pelipis kiri, serta di sekujur tubuh.
"Ada juga barang bukti berupa pecahan hebel (material bata) berlumur darah sebanyak 9 buah dan gagang pisau warna hitam," ujar Argo Yuwono.
Penemuan jenazah itu awalnya diunggah akun Instagram @depok24jam pada Rabu pagi.
Baca: 4 Kerangka Manusia di Banyumas Korban Kekejian Minah dan 3 Anaknya Demi Warisan, Mayatnya Ditumpuk
Kapolres Depok, AKBP Azis Andriansyah kemudian membenarkan adanya peristiwa itu.
"Iya (ada penemuan jenazah)," ujar Azis. Namun, Aziz belum bisa menjelaskan secara rinci kasus itu.
"Saya masih di TKP nanti saya kabari," ujar dia. (Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ditemukan Terluka, Jenazah Pria di Depok Diduga Korban Pembunuhan