Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Bunuh Ayah dengan Linggis Karena Tidur Mendengkur di Bekasi, Ini Kronologi dan Asal Usul Pelaku

Suherman (35) tega menghanghabisi nyawa ayahnya bernama Juminta (65) dipicu karena kekesalan pelaku terhadap suara dengkuran ayahnya ketika tidur.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Anak Bunuh Ayah dengan Linggis Karena Tidur Mendengkur di Bekasi, Ini Kronologi dan Asal Usul Pelaku
ISTIMEWA/ Tribunjakarta.com
Suherman (35) tega membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan linggis. Suherman melakukan aksi pembunuhannya ayah kandungnya bernama Juminta (65) itu diduga akibat terganggu suara dengkurannya saat sedang tidur. 

Kapolsek Sukatani Polres Metro Bekasi, AKP Taifur mengatakan, dari keterangan keluarga, Suherman sejak beberapa tahun belakangan memang mengalami masa-masa sulit.

Ia dahulu sempat memiliki usaha jual beli barang rongsokan yang cukup maju.

"Memang dia dulu usaha lapak sukses, ya namanya usahakan lalu ngedrop, terus seiring berjalannya waktu, ditambah dengan masalah rumah tangga, dia pisah, intinya dia banyak pikiranlah," kata Taifur kepada TribunJakarta.com, Minggu (1/9/2019).

Oleh pihak keluarga, Suherman kemudian diurus, ia juga selama ini kerap menjalani pengobatan di puskesmas setempat.

Sehari-hari, kondisi kejiwaanya memang dikenal labil.

Baca: Anak 16 Tahun Jadi Pencetak Gol Termuda di Barcelona

Baca: 13 Artis Melaju ke DPR RI, Mulan Jameela dan Olla Ramlan Gagal, Rano Karno Jawara Suara

Anak ketiga dari tiga bersaudara ini suka bertingkah laiknya pengidap gangguan jiwa seperti marah-marah sendiri.

"Puskesmas yang selama ini mengawasi kesehatannya juga sempat menyarankan keluarga agar dibawa ke rumah sakit jiwa, tapi dari keluarga karena mungkin aib, malu atau gimana ya, dia suka ngamuk, tapi kalau lagi sadar ya normal kaya orang biasa aja," ungkap Taifur.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, Polsek Sukatani sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap Suherman.

Dia sejak kemarin sudah diamankan di Mapolsek guna pemeriksaan lebih lanjut.

"Kita masih periksa, kita sudah introgasi tapi memang ya begitu kadang suka ngelantur atau diam ketika ditanya, karena orang kaya gitu artinya masih labil kejawaannya tapi kita belum bisa memastikan karena itu ranahnya medis," jelasnya.

Saat sukses

Turiman (40) warga setempat mengungkapkan Suherman dahulu merupakan bos lapak rongsokan.


Akan tetapi 5 tahun lalu usahanya bangkrut, tak lama itu juga ia ditinggal istrinya.

"Dulu banyak uang, saat masih jadi bos limbah bos lapak. Dia baik juga, kalau lagi pulang ke rumah suka kasih rokok kopi aja sama bapak-bapak disini," ujarnya kepada Wartakota, Minggu (1/8/2019).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas