Aulia Kesuma Jalan Terhuyung Usai Jalani Rekonstruksi di Kalibata: Saya Mau Pingsan
Aulia Kesuma tampak berjalan terhuyung menuju mobil tahanan usai menjalani rekonstruksi di lapangan parkir pusat jajanan seberang Taman Makam Pahlawan
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Sebelum korban dibunuh dengan cara dibekap, Aulia sempat melakukan rutinitasnya melakukan hubungan badan dengan suaminya.
"Jumat malam itu pun setelah saya melakukan hubungan suami istri karena emang Pak Edi kan setiap seminggu tiga kali minta jatah kan," ungkap Aulia di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Sebelum melakukan hubungan intim, Aulia terlebih dahulu memberikan Pupung segelas jus yang telah dicampur dengan obat tidur.
Namun obat itu tidak langsung bereaksi.
Baca: Aulia Kesuma Bunuh Suami dan Anaknya Terinspirasi Cerita Sinetron, Bagaimana KPI Menanggapinya?
Bahkan setelah melakukan hubungan intim, Pupung masih sempat memberi makan ikan.
"Pak Edi kan setelah itu sempet keluar kasih makan ikan, sempet nonton tv, main handphone. Terus setelah itu saya ajak dia ke kamar untuk tidur. Di dalam kamar juga dia sempet ngomong, 'kok mulutnya pahit ya, kamu sih gara-gara kasih jus sama pare, jadi pahit. Tolong ambilkan minum dong'," tutur Aulia.
"Jadi jus itu jus tomat dan jeruk. Saya setiap hari beli jus kemasan stok banyak. Itu dikasih minum jus sebelum berhubungan," lanjut Aulia.
Obat tidur itu baru bereaksi setelah beberapa jam.
Aulia langsung membekap Pupung setelah tertidur.
Begitu juga saat menghabisi anak tirinya Dana.
Aulia menyuruh anaknya Kelvin untuk memberikan minuman yang sudah dicampur obat tidur hingga tak sadarkan diri kemudian dibekap di kamarnya.
Hilangkan jejak
Untuk menghilangkan jejak, awalnya Aulia merencanakan akan melenyapkan jenazah suami dan anak tirinya seolah-olah menjadi korban kebakaran di rumahnya di Lebak Bulus.
Namun rencananya tersebut gagal karena pembunuh bayaran yang disewa Aulia gagal melakukannya.
Merasa tak tega, pembunuh bayaran yang disewa Aulia memadamkan obat nyamuk yang digunakan untuk membakar jasad Pupung dan Dana dengan cara diludahi.
Hal itu disampaikan Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto pada Senin (2/9/2019).
Suyudi menjelaskan AK dan tersangka lainnya berencana membakar rumah untuk membuat orang-orang mengira Pupung dan Dana tewas karena kebakaran.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, mereka pun menyiapkan barang untuk membakar kediaman Pupung di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Yakni tiga obat nyamuk spiral dan tiga kain yang telah disiram bensin.
AK berharap rumah di Lebak Bulus terbakar selang 12 jam setelah dinyalakan pada Sabtu (24/8/2019) pukul 07.00 WIB.
"Perencanaan berikutnya adalah membakar rumah seolah-olah meninggal karena terbakar."
"Dibuatlah tiga komponen pembakar dengan obat nyamuk spiral dan diletakkan kain yang sudah disiram bensin di samping obat nyamuk," tutur Suyudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Tiga obat nyamuk tersebut kemudian diletakkan di ruang berbeda, yaitu kamar Pupung di lantai satu, kamar Dana di lantai dua, dan garasi.
Baca: Reaksi KPI Terhadap Tayangan Hotman Paris Show yang Pertemukan Nikita Mirzani dan Elza Syarief
Namun, seorang pembunuh bayaran berinisial S merasa tak tega dan memilih memadamkan obat nyamuk tanpa sepengetahuan AK.
"Namun saat obat nyamuk dibakar, S berubah pikiran, timbul ketidaktegaan."
"Obat nyamuk di garasi dan di kamar ED dimatikan dengan cara diludahi," ungkap Suyudi.
Obat nyamuk tersebut hanya membakar kamar Dana di lantai dua.
Peristiwa itu sempat diketahui warga dan api berhasil dipadamkan pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB.
Karena rencana gagal, jasad Pupung dan Edi kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat untuk dibakar di dalam mobil.