Anies Cerita Saat BJ Habibie Memanggilnya Mendiskusikan tentang Polemik Reklamasi
Salah satu yang masih ia ingat, saat polemik pembangunan pulau reklamasi di teluk Jakarta ramai diperbincangkan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Begitu banyak kenangan yang dimiliki Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan almarhum Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie.
Ia mengaku banyak wejangan dan nasihat yang diberikan almarhum semasa hidup.
Salah satu yang masih ia ingat, saat polemik pembangunan pulau reklamasi di teluk Jakarta ramai diperbincangkan.
Baca: Cerita Ilham Habibie Mengenai Sosok Sang Ayah Sebelum Menghembuskan Nafas Terakhir
Kala itu, ia dipanggil oleh Habibie untuk diajak berdiskusi tatap muka, membahas persoalan reklamasi.
Menurut mantan Mendikbud ini, ada satu hal yang jadi kebiasaan almarhum.
Bila ingin mendiskusikan sesuatu atau sekedar memberikan wejangan, BJ Habibie ia sebut pasti meminta orang yang ingin diajaknya bicara, langsung hadir secara fisik, tanpa perantara.
"Beliau itu kalau ada sesuatu, panggil. Misalnya, kemarin waktu ramai reklamasi, saya dipanggil oleh Pak Habibie," katanya usai menyaksikan prosesi pemakaman BJ Habibie di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Dalam pertemuan tersebut, almarhum mengingatkan agar Anies penuh kehati-hatian dengan urusan yang menyangkut proyek reklamasi itu.
Sebab, dihadapannya bukan persoalan kecil, tapi raksasa.
Bahkan sewaktu menyampaikan wejangan tersebut, BJ Habibie, katanya, memposisikan diri sebagai sosok Ayah yang menasihati sang anak.
"Anies yang dihadapi itu besar loh, Nies. Kamu hati-hati, ini raksasa loh. Kamu hati-hati', Jadi beliau mengatakan itu sebagai ayah. 'Saya ini ayahmu. Kamu anak ayah, hati-hati'," kata Anies menirukan ucapan Habibie kala itu.
"Jadi beliau mengkhawatirkan sekali nanti terjadi sesuatu. Saya dipanggil khusus," lanjutnya.
Yang ingin ditekankan Anies dari ceritanya, bahwa almarhum sesungguhnya peduli terhadap banyak hal.
Tapi, cara ia menaruh kepeduliannya tidak dimunculkan ke publik.