Bakal Digunakan Untuk Operasional OK OCE, Sandiaga Uno Berencana Membeli Dua Unit Mobil Esemka
Sandiaga Uno mengaku tertarik untuk membeli mobil Esemka jenis bak terbuka yang diproduksi oleh PT Solo Manufaktur Kreasi.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Cawapres Sandiaga Uno mengaku tertarik untuk membeli mobil Esemka jenis bak terbuka yang diproduksi oleh PT Solo Manufaktur Kreasi.
Bahkan, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, dirinya akan langsung memesan dua unit mobil Esemka.
Nantinya, dua mobil Esemka jenis bak terbuka itu akan digunakan sebagai kendaraan operasional rumah siap kerja dan OK OCE.
"Saya mau pesan dua esemka, satu buat operasionanya rumah siap kerja dan operasional OK OCE," ucapnya, Sabtu (14/9/2019).
"(Mau beli) yang pick up-nya. Tapi kan enggak boleh angkut orang, jadi buat angkut barang saja," tambahnya.
Meski demikian, ia mengaku masih kesulitan dalam memesan mobil yang peluncurannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo itu.
"Kami lagi tunggu dimana bisa beli di sini, kemarin teman sudah menjajaki dan kami juga janji menjadi pembeli pertama Esemka dan itu akan kami wujudkan," ujarnya di CoHive Filateli, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
• Jelang Lawan PSIS Semarang, Pelatih Persija Jakarta Turunkan Intensitas Latihan
• Kebakaran Pasar Baru Bekasi Terjadi saat Kios Tutup, Pedagang Tak Sempat Selamatkan Barang Dagangan
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan peluncuran mobil Esemka pada Jumat (6/9/2019).
Presiden Jokowi meresmikan pabrik otomotif PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali, Jawa Tengah.
Dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi juga menjajal mobil pikap Esemka Bima berwarna putih.
Untuk tahap awal, Esemka akan bermain di segmen kendaraan niaga ringan melalui Bima 1.200 cc dan Bima 1.300 cc.
Mobil yang dipilih adalah jenis pikap karena memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Esemka, yakni menggerakkan perekonomian di daerah khususnya wilayah pinggiran.
Mobil Esemka ini sendiri disebut akan dibanderol dengan harga kurang dari Rp 150 juta.
Kesaksian Dwi Budhi yang Sudah 6 Tahun Pakai Mobil Pikap Esemka Bima
Dwi Budhi Martono (56), guru otomotif SMK Negeri 2 Surakarta sudah merasakan secara langsung ketangguhan mobil pikap Esemka Bima buatan anak bangsa.
Bahkan, mobil pikap Esemka Bima putih yang sudah dia gunakan selama 6 tahun untuk keperluan sehari-hari, sampai sekarang masih dalam kondisi baik.
"Kondisi mobil saat ini masih layak pakai. Walaupun itu (speedometer-nya) sudah sekitar 300.000 kilometer," ungkap Dwi saat ditemui di SMKN 2 Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/9/2019).
Dwi menyampaikan, mobil pikap Esemka Bima miliknya merupakan produk pertama PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka), sebelum diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mobil tersebut dirakit oleh dirinya bersama 10 siswa di SMKN 2 Surakarta pada 2012.
Proses perakitan mobil menghabiskan biaya produksi sekitar Rp 50 juta.
"Mobil saya yang Esemka Bima ini 1.100 cc tahun 2012. Kemudian teruji dan terdokumentasi keluar BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) tahun 2013," ujar warga Jajar, Laweyan, Solo, Jawa Tengah tersebut.
Dwi sudah membawa mobil Esemka Bima berjelajah ke berbagai daerah di Indonesia.
Ke daerah timur, misalnya Malang, dan Banyuwangi. Kemudian daerah barat seperti Serang, Banten.
Dwi mengaku belum menemukan kendala apapun terhadap mobilnya.
Baik dari faktor mesin, suspensi, dan lain-lain, semua dalam kondisi prima.
"Sampai sekarang masih layak pakai. Masih nyaman. Tidak ada gangguan apa-apa. Paling hanya ganti ban," ujar Dwi.
Di samping berjelajah ke berbagai daerah, Dwi yang juga inisiator Esemka juga pernah menguji mobil Esemka Bima dengan beban muatan barang seberat 750 kilogram hingga 1 ton.
"Saya coba untuk membawa pupuk kompos dari Tasikmadu, Karanganyar ke Selo, Boyolali kuat dengan beban 450 sampai 500 kilogram," tandasnya.
Untuk menjaga kondisi tetap baik, Dwi selalu mempercayakan perawatan mobil pikap Esemka Bima miliknya kepada para siswa SMKN 2 Surakarta.
"Perawatan sebetulnya standar, sama dengan mobil-mobil yang lain. Jadi tidak ada yang istimewa," kata Dwi.
Dwi mengakui kualitas produksi mobil pikap Esemka Bima sekarang jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Sebab, kualitas kontrol material suku cadang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri jauh lebih baik.
"Proses perakitan mobil dilakukan oleh tenaga-tenaga terlatih," kata Dwi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Guru SMK yang 6 Tahun Pakai Mobil Pikap Esemka Bima"