Dinas Lingkungan Hidup DKI Sebut Ganjil Genap Signifikan Perbaiki Kualitas Udara Ibu Kota
Hasilnya, didapat pada kawasan Bundaran HI kadar Particulate Matter (PM) 2.5, alias debu sangat lembut mencapai angka 9 persen
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengklaim kualitas udara Ibu Kota kian baik usai pemberlakuan kebijakan perluasan ganjil-genap pada 25 ruas jalan di Jakarta.
Kepala Dinas LH Andono Warih menjelaskan, pemasangan alat pemantau kualitas udara pada tiga titik di Ibu Kota, berguna sebagai alat menguji kualitas udara antara sebelum dan sesudah ganjil-genap diterapkan.
Baca: Senin Malam, Kualitas Udara di Pekanbaru Capai Level Berbahaya
"Sebelum diterapkan gage (ganjil genap, red), periode Juli-Agustus dan periode keduanya Agustus-September kita bandingkan di tiga lokasi yang kita perkirakan ada pengaruh kebijakan perluasan gage itu di Bundaran HI, Kelapa Gading, dan Jalan Suryopranoto yang merupakan jalan perluasan gage," kata Andono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019).
Hasilnya, didapat pada kawasan Bundaran HI kadar Particulate Matter (PM) 2.5, alias debu sangat lembut mencapai angka 9 persen.
Selanjutnya, pada kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, terjadi penurunan kadar PM 2.5 mencapai 12 persen.
Lalu, di Jalan Suryopranoto, Gambir, Jakarta Pusat terlihat perbaikan kualitas udara lewat pemurunan kadar PM 2.5 sebesar 16 persen.
Atas hal ini, Andono menyimpulkan bahwa perluasan ganjil-genap berdampak positif terhadap perbaikan kualitas udara pada di jalan terdampak.
"Jadi kesimpulannya, perluasan gage di Jakarta ini memiliki dampak yang positif dalam memperbaiki kualitas udara," ucap dia.
Soal data kualitas udara di airvisual yang masih memunculkan udara kurang baik, Andono menilai bahwa data tersebut adalah nilai rata-ratanya saja.
Baca: Sepekan Perluasan Aturan Ganjil Genap, 8014 Pengendara Ditilang karena Melanggar
Sedangkan nilai absolutnya disebut menurun sangat signifikan.
"Tadi 9, 12, dan 16 persen. Ini sesuatu yang sangat positif menurut kami," ungkap dia.