Curhatan Lies, Pemilik Rumah Nyempil di Apartemen Mewah: Sulit Air hingga Tolak Uang Rp 3 miliar
Curhatan Lies, Pemilik Rumah Nyempil di Apartemen Mewah: Sulit Air hingga Tolak Uang Rp 3 miliar
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Daryono
Curhatan Lies, Pemilik Rumah Nyempil di Apartemen Mewah: Sulit Air, Tolak Uang Rp 3 miliar
TRIBUNNEWS.COM - Lies, pemilik rumah yang nyempil di tengah bangunanan apartemen mewah mengungkapkan curahan hatinya.
Rumah reyot Lies tepatnya berada di tengah tower Apartemen Thamrin Executive Residence, Jalan Kebon Kacang, Kampung Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sekilas rumah reyot milik Lies tak tampak lantaran setengah bangunan rumahnya tertutup tembok yang menutupi.
Lies mengakui jika dirinya merupakan satu-satunya orang yang memilih untuk mempertahankan rumahnya ditangah himpitan yang memaksanya untuk pindah.
Ia menceritakan jika rumahnya tersebut sempat ditawar hingga Rp 3 miliar namun ia tetap menolak tawaran tersebut.
Baca: Lies Tolak Tawaran Rp 3 Miliar dan Tetap Tinggal di dalam Rumah Reyot yang Dikepung Apartemen Mewah
Baca: Kisah Sungadi Berbobot 140 Kg dari Sragen, Dulu Pernah Masuk Septic Tank karena WC Ambrol
"Iya benar (pernah ditawar Rp 3 miliar dan satu unit apartemen). Tapi saya tidak mau dibayar berapa pun rumah ini saya tidak sudi dibeli. Mereka mah cuma mau kuasai tanah ini. Ini tumpah darah saya di sini, saya lahir, sampai gede begini ada di rumah ini. Pokoknya rumah ini nyaman dan saya sayang dengan rumah ini," ujar Lies dikutip dari kompas.com.
Dirinya tak mau pindah lantaran rumah reyot miliknya tersebut memiliki sejarah hidup baginya.
Rumah tersebut merupakan rumah pemberian nenek moyangnya sejak dulu.
Setiap kenangan yang ia miliki sejak dirinya kecil pun ada di rumah reyot nan usang itu.
Baca: Duta Uni Papua: Sepakbola Bukan Cuma Permainan tapi Pembentukan Karakter dan Sarana Perdamaian
Baca: Selain RKUHP dan RUU KPK, DPR RI Juga Segera Sahkan RUU Pertanahan, Sejumlah Guru Besar Protes
Ditinggalkan oleh tetangganya satu per satu tak membuat semangat Lies luntur untuk mempertahankan rumah itu.
Kemudian Lies menceritakan jika seberapa banyak uang yang dia miliki tak akan bisa menggantikan kenangan yang telah dilaluinya.
Baginya uang bukanlah segalanya.
Selain rumah ini, ternyata Lies juga sudah memiliki banyak uang dari usaha indekosnya.