Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Demo di DPR: KRL Masih Beroperasi hingga Ini Daftar Rute Jalan yang Ditutup

Ada Demo di DPR: KRL Masih Beroperasi hingga Ini Daftar Rute Jalan yang Ditutup

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Ada Demo di DPR: KRL Masih Beroperasi hingga Ini Daftar Rute Jalan yang Ditutup
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Aksi unjuk rasa dari Front Mahasiswa Nasional (FMN), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) di kawasan patung kuda, Senin (30/9/2019). 

Ada Demo di DPR: KRL Masih Beroperasi hingga Ini Daftar Rute Jalan yang Ditutup

TRIBUNNEWS.COM - Aksi gelombang demo berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Demo hari ini merupakan lanjutan dari demo sebelum-sebelumnya.

Terlebih pada Selasa (1/10/2019) besok, akan berlangsung pelantikan anggota DPR/MPR 2019-2024.

Guna mengamakan demonstrasi hari ini, Polisi menyiapkan sebanyak 20.500 personel gabungan di kawasan Kompleks Parlemen Senayan, Senin (30/9/2019).

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, sebanyak 20.500 personel gabungan disiapkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa.

Baca: Demo di Gedung DPR RI: Massa Merangsek Masuk Tol Dalam Kota, Batu-batu Beterbangan

Baca: Demonstran di Sekitar Stasiun Palmerah Mulai Melempari Barikade Polisi

Jumlah personel pengamanan tersebut bertambah dibandingkan personel pengamanan pada aksi unjuk rasa yang digelar 24-25 September lalu.

Berita Rekomendasi

Saat itu, diterjunkan 18.000 personel gabungan untuk mengamankan aksi.

"Jumlah (personel) cukup untuk pengamanan. 20.500 personel gabungan disiapkan," ujar Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Argo menyebut, ribuan mahasiswa diperkirakan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI.

Polisi juga menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

Akses jalan menuju Gedung DPR RI telah ditutup menggunakan movable concrete barrier (MCB) atau beton pembatas, security barrier/kawat berduri, dan water barrier.

Dikutip dari Kompas.com, polisi juga menutup sejumlah jalan untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa di sekitar Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat

Penutupan juga dilakukan di depan Istana Merdeka sebagai bentuk antisipasi kemungkinan pergerakan massa.

Baca: Abdul Basith Diamankan Bersama 5 Rekannya, Begini Profil Dosen IPB dan Peran Pelaku yang Diamankan

Baca: Aksi Pelajar di Palmerah Ricuh, Massa Lempar Botol dan Batu ke Arah Polisi

Ada pun ruas-ruas jalan yang ditutup hingga pukul 16.00 adalah sebagai berikut:

1. Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi ditutup di bawah flyover Ladokgi, diarahkan ke Gerbang Pemuda

2. Jalan Gerbang Pemuda arah kiri ke Jalan Gatot Subroto ditutup, diputar balik ke Gerbang Pemuda di kolong Ladokgi atau lurus ke Jalan Gatot Subroto arah timur atau ke Bendungan Hilir

3. Jalan Gerbang Pemuda arah ke kiri ditutup, dibelokkan ke kiri ke arah Jalan Asia Afrika ke Jalan Senayan dan Jalan Pakubuono

4. Jalan Asia Afrika ke barat bisa lurus ke Jalan Tentara Pelajar atau ke arah Jalan Gerbang Pemuda lalu putar balik di bawah Ladokgi

5. Jalan Tentara Pelajar dari arah Manggala Wanabakti di Traffic Light Palmerah diluruskan ke Permata Hijau dan Kebayoran Lama dan belok kiri ditutup

6. Jalan Tentara Pelajar pojok Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto ditutup untuk mencegah lawan arus dan putar balik kendaraan

7. Jalan Medan Merdeka Utara ditutup dari persimpangan Jalan Medan Merdeka Timur dan persimpangan Jalan Majapahit

8. Jalan Medan Merdek Barat ditutup. Pengendara yang ingin menuju Harmoni melalui Istana Merdeka harus berputar melalui arah Gambir, Jakarta Pusat. Sementara pengendara dari arah Balai Kota yang ingin melintasi Istana Merdeka tak dapat berbelok ke kanan, arus dialihkan menuju Budi Kemuliaan hingga ke Abdul Muis, Tanah Abang Jakarta Pusat.

Kemudian berkaitan dengan demo tersebut, PT Transportasi Jakarta ( Transjakarta) juga menghentikan operasi empat rute transjakarta pada Senin (30/9/2019) sore.

Hal tersebut lantaran adanya aksi unjuk rasa di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.

"Terkait aksi massa di depan Gedung DPR/MPR, maka beberapa rute transjaksta stop pelayanan sampai situasi kondusif," ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Kompas.com.

Baca: Pengakuan Sekuriti yang Menyamar Jadi Pelajar untuk Ikut Demo di DPR: Diimingi Uang Rp 40 Ribu

Baca: Satu Tersangka Bajak Laut yang Diamankan Ternyata Pembunuh Anggota Polisi

Empat rute TransJakarta yang dihentikan operasinya yakni:

Rute 1B: Stasiun Palmerah-Tosari

Rute 1F: Stasiun Palmerah-Bundaran Senayan

Rute 8C: Iskandar Muda-Stasiun Tanah Abang

Rute 9E: Kebayoran Lama-Grogol 2

Meskipun beberapa rute Trans Jakarta ditutup, seluruh rute kereta rel listrik ( KRL) Jabodetabek masih beroperasi normal pada Senin (30/9/2019), pukul 15.37 WIB.

"Sampai saat ini masih normal," ujar Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia ( KCI) Anne Purba dikutip dari Kompas.com, Senin sore.

Anne menyampaikan, petugas PT KCI saat ini sedang memantau perjalanan seluruh rute KRL.

PT KCI akan menghentikan operasional KRL jika lintasan kereta tidak bisa dilalui akibat aksi unjuk rasa.

"Kita lihat kondisinya. Ini juga kami lagi monitoring dulu. Kalau sudah tidak aman untuk dilewati, pasti kami akan info. Sampai saat ini petugas kami masih memantau, khususnya di pelintasan," kata Anne.

Massa pelajar berseragam mulai melakukan aksinya di belakang Gedung DPR RI, Jalan Tentara Pelajar, Senin sekitar pukul 15.05 WIB.

Massa berkumpul sambil berteriak menyanyikan yel-yel di sekitar Stasiun Palmerah.

"Dua lima jigo, dua lima jigo.. DPR be**!" demikian seru para pelajar ini.

Para pelajar ini datang dari arah Slipi berjalan kaki menuju belakang DPR.

Beberapa di antaranya tampak membawa bendera merah putih. 

Sementara aparat kepolisian awalnya berjaga sekitar 50 meter dari kerumunan massa, tepatnya di ujung Jalan Gelora, Jakarta Pusat. Namun, secara perlahan para pelajar semakin mendekati polisi hingga berhadap-hadapan.

(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Kompas.com/Hilel Hodawya/Nursita Sari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas