Bergerak ke DPR, Massa Buruh Tertahan di Dekat Kantor TVRI
Massa buruh mulai bergerak menuju Gedung DPR/MPR, Senayan untuk menyampaikan aspirasi mereka, Rabu (2/10/2019) .
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa buruh mulai bergerak menuju Gedung DPR/MPR, Senayan untuk menyampaikan aspirasi mereka, Rabu (2/10/2019).
Namun, massa buruh tertahan di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, tepatnya di dekat kantor TVRI.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, massa buruh terhalang kawat berduri yang sudah dipasang polisi di ruas jalan sebelum mengarah ke Gedung DPR.
Baca: Viral Polisi di Makassar Terbaring dengan Panah Tertancap di Bahu Disebut Akting, Faktanya Terungkap
Baca: Apa Tak Ada Nama Lain selain Mulan Jameela? Jubir Gerindra Berikan Tanggapan
Orator buruh mengatakan pihaknya akan tetap menyampaikan aspirasi ke gedung DPR.
"Kita akan dorong kawat berduri itu untuk menyampaikan aspirasi kita. Tapi kita ingatkan semua elemen buruh untuk tetap menjaga kesantunan," ujar seorang buruh yang berorasi di atas mobil komando di lokasi.
Massa buruh yang berdemo hari ini terdiri dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), yang terdiri dari Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Asosiasi Pekerja Indonesia, Federasi Serikat Pekerja Kimia Pertambangan Energi Minyak Gas Bumi, Farkes Reformasi, FSPISI dan serikat pekerja lainnya.
Sementara itu, Juru Bicara KSPI, Kahar S Cahyono mengatakan, pada aksi kali ini pihaknya membawa tiga tuntutan utama. Di antaranya menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, meminta revisi Peraturan Pemerintah (PP) 78/2015 tentang Pengupahan dan tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
"Demonstrasi dilindungi konstitusi. Sebagai sebuah gerakan, KSPI tidak tabu dengan aksi unjuk rasa," tutur Kahar.
Sementara arus lalu lintas di Jalan Gerbang Pemuda arah gedung DPR/MPR sudah ditutup oleh polisi. Flyover menuju Semanggi dan Cawang juga telah ditutup.
Sementara arah sebaliknya arus lalu lintas masih dibuka. Polisi sudah menyiagakan 6.000 personel gabungan untuk mengawal jalannya aksi ini.