Cerita Angga Ubah Stigma Duri Pulo 'Rawan Tawuran' Lewat Musik Reggae
Bermula dari kesadaran diri Angga Rahmana (30) yang prihatin dengan lingkungannya tinggal, ia pun berusaha mengubah sisi kelam itu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Pada tahun 2013, Angga membuat acara musik dengan hasil dari dana sukarela warga, sponsor maupun pemerintah.
Acara itu bukan berasal dari pihak kelurahan atau pemerintah melainkan berangkat dari kesadaran Angga dan pemuda-pemuda lainnya.
"Saya datengin satu per satu dari berbagai kelompok di wilayah saya ada dari anak the Jak, Viking, dan remaja Masjid," katanya.
• Anies Baswedan Sebut Pemprov DKI Jakarta akan Buat Lintasan Formula E di Monas, Pakai Aspal Khusus
Acara musik reggae itu mengundang band-band yang secara sukarela tampil di atas panggung.
Bahkan, anak-anak muda di lingkungannya pun bisa turut tampil menunjukkan kebolehannya bermusik.
"Saya ingin menyelesaikan masalah itu, saya buat acara musik dan melibatkan kedua belah pihak jadi anggota," tambahnya.
Acara yang berjudul One for All itu sengaja diadakan di bulan Oktober demi menyambut hari Sumpah Pemuda.
Alasannya, nama One for All untuk menyatukan banyak kelompok dari anak-anak muda di Duri Pulo.
Di acara itu, mereka pun mengadakan bakti sosial untuk warga kurang mampu.
Anak-anak muda itu membantu memberikan santunan kepada anak yatim dan menuntun orang-orang jompo.
"Setelah acara itu, Kapolsek dan Lurah memberikan kita kesempatan lagi. Karena acara dinilai berhasil menyatukan kedua pihak itu," lanjutnya.
Acara musik itu menjadi acara tahunan yang digelar di lingkungan Duri Pulo.
Tak sebatas musik tapi juga adanya bakti sosial berupa santunan anak yatim, khitanan massal, hingga nikah massal.
Tawuran kedua fans itu pun berkurang meski diakui tak berhenti total.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.