Cerita Angga Ubah Stigma Duri Pulo 'Rawan Tawuran' Lewat Musik Reggae
Bermula dari kesadaran diri Angga Rahmana (30) yang prihatin dengan lingkungannya tinggal, ia pun berusaha mengubah sisi kelam itu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Tapi udah enggak sering lagi semenjak ada acara musik," tambahnya.
Lewat "One for All", acara-acara lain yang dibuat oleh anak-anak muda Duri Pulo mulai bermunculan.
Masuk PPSU hingga ke Korea
Pria anak tiga ini pernah membantu pihak kelurahan Duri Pulo dalam membuat sebuah situs kelurahan.
Beberapa kali Angga membantu pihak kelurahan itu tanpa mengharapkan imbalan.
Lurah Duri Pulo kemudian mengajaknya untuk menjadi PPSU.
"Pak Lurah pun menawari saya untuk menjadi petugas PPSU. Yang terpenting saya bisa beradaptasi," katanya.
Menjadi petugas PPSU bukan berarti pekerjaannya fokus dengan kebersihan.
Angga malah dipercayai bekerja di dalam kantor sebagai operator keuangan.
Hingga kini ia masih aktif terjun di kegiatan bermasyarakat, terutama membantu acara-acara yang dibuat anak-anak muda di Duri Pulo.
Belakangan, Angga mendapatkan undangan dari Dispora DKI untuk menghadiri seleksi Seoul Sister City.
Ia pun diminta untuk memaparkan pengalamannya selama enam menit di lingkungan masyarakat.
"Saya paparkan tentang kegiatan yang selama ini berjalan seperti acara one for all dan lain-lain. Dari 30 peserta diambil 15 peserta," katanya.
Angga pun lolos seleksi untuk berangkat pergi ke Seoul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.