Massa Buruh Batalkan Niatnya Demo di Depan Istana Merdeka, Ini Alasannya
"Hari ini tidak jadi ke istana, karena kami menjaga kondusivitas biar suasana tenang damai," kata Said Iqbal
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Puluhan ribu buruh demo Gedung DPR RI
Sekitar 30.000 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Mereka akan menyuarakan sejumlah isu buruh kepada wakil rakyat.
"Massa kita yang datang diperkirakan 20.000 orang sampai 30.000 orang dari beberapa daerah," kata Penanggung jawab aksi dari KSPI, Eddy Kuncoro saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019) malam seperti dikutip dari Kompas.com.
• Selamat Hari Batik Nasional! Diakui UNESCO, Sempat Diklaim Malaysia & Sederet Fakta Sejarahnya
Eddy mengatakan, melihat banyaknya aksi selama sepekan terakhir membuat Kepolisian kemungkinan menghentikan pergerakan massa buruh di luar Jakarta.
"Jadi jumlahnya kalau nggak di blok sana-sini dengan polisi sekitar segitu. Cuma saat ini saja kan seperti Tangerang aja massa kita sudah tidak boleh berangkat. Tapi semoga bisa kita negosiasi," tuturnya.
Nantinya massa buruh yang datang dari berbagai daerah akan berkumpul di Parkir Timur Senayan.
Massa buruh dari 10 provinsi baru mulai bergerak ke Gedung DPR MPR sekitar pukul 10.00 WIB, setelah semua berkumpul.
"Maka itu kita bingung juga karena untuk menuju ke DPR kabarnya sudah ditutup. Paling kita kumpul di parkir timur, nanti akan long march mendekati DPR sekitar jam 10. Sambil menunggu massa yang lain," katanya.
Presiden KSPI Said Iqbal sebelumnya mengatakan, ada tiga tuntutan utama yang akan disuarakan, yakni menolak revisi UU Ketenagakerjaan, kenaikan iuran BPJS Kesehatan, dan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015.
"Perjuangan kaum buruh akan dilakukan secara konstitusional. Untuk memastikan setiap warga negara mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak demi kemanusiaan," ujar Iqbal.