Gowes Kemayoran Sambang Situs Bersejarah Hingga Menara ATC
Menara ATC Bandara Kemayoran dulunya pernah masuk dalam kisah komik Tintin yang legendaris itu.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sekitar 100 orang komunitas Gowes Sepeda Kemayoran memanfaatkan hari libur kerja, Sabtu (5/9), dengan berkumpul di FX Sudirman kemudian bersama-sama mengayuh sepeda menuju Kemayoran yang jaraknya sekitar 8 kilometer.
Tujuan mereka adalah Menara Kontrol Penerbangan (ATC) dan Eks Terminal Bandara Kemayoran.
Dua titik tersebut menjadi incaran, karena sebelumnya para anggota komunitas sepeda ini sudah mendengar bahwa Menara ATC Bandara Kemayoran dulunya pernah masuk dalam kisah komik Tintin yang legendaris itu.
Sementara itu di eks Terminal Bandara terdapat relief berupa pahatan yang menggambarkan kekayaan Indonesia yang luar biasa, mulai dari tumbuhan dan tanaman, hewan-hewan, budaya hingga profil manusia Indonesia.
Ada tiga buah relief yang terdapat pada dinding ruang tunggu yang dulu merupakan ruang VIP Bandara, masing-masing merupakan karya Harijadi Sumodidjojo, Sindoesoedarsono Soedjojono, dan Soerono.
Relief-relief dibuat dengan mengusung tema tentang kekayaan Indonesia atas gagasan Presiden Soekarno pada tahun 1957 untuk menyambut tamu negara yang tiba di Indonesia saat itu.
Baca: Family Getaway di Holiday Inn Jakarta Kemayoran: Weekend Staycation Seru dengan Keluarga dan Anak
Harijadi Sumodidjojo menggambarkan kekayaan Indonesia dalam rancangan karyanya yang bertema “Flora dan Fauna”.
S. Soedjojono menggambarkannya dalam tema “Manusia Indonesia”. Sedangkan Soerono menceritakan sebuah legenda yang terkenal di tanah Pasundan yaitu “Sangkuriang”.
Karya fenomenal yang berada di Eks Bandara Internasional Kemayoran tersebut hingga kini memang masih kurang dikenal oleh masyarakat.
"Oleh karena itu melalui berbagai kegiatan kami ingin memperkenalkan merupakan kawasan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi khususnya sejarah penerbangan Indonesia," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran, Riski Renando, Sabty.
Banyak orang yang terperangah melihat relief yang ada, termasuk komunitas Gowes Sepeda Kemayoran yang baru pertama kali datang.
“Saya baru kali ini datang melihat relief yang ada. Yang saya ingat tentang Kemayoran dulu ada Air Show 1984,” ujar Iwan yang datang bersama rombongan anggota komunitas sepeda.
“Saya kira ini perlu dikembangan dan dipelihara, karena peninggalan-peninggalan di Kemayoran ini sangat berharga untuk memberi gambaran kepada generasi muda tentang Bandara Kemayoran dahulu dan sejarahnya,” tambah Iwan yang tinggal di kawasan Sunter tak jauh dari Kemayoran.
Baca: Kantor Pertanahan Jaktim & Jakut Gelar Closing Ceremony Pengadaan Tanah Jalan Tol Sunter-Pulogebang
“Saya kira Terminal Bandara ini malah sudah tidak ada. Ternyata bukan cuma masih beriri, tapi juga ada relief bersejarah di dalamnya,” ujar Pandu, pegowes yang lain.
Pandu dan Iwan, dan juga para pegowes lainnya berharap kekayaan sejarah di Kemayoran bisa tetap terjaga.
Selain itu mereka memohon agar lingkungan area bersejarah ini juga tetap terjaga kebersihannya.
Hal lain yang mereka usulkan adalah dipasangnya plang-plang nama di pinggir jalan yang memberi tanda bahwa di dekat situ terdapat situs bersejarah relief atau menara ATC sehingga memudahkan orang yang lewat mengetahuinya.
Kawasan eks Bandara Kemayoran dan juga menara ATC kini sudah terbuka untuk masyarakat umum.
Namun untuk bisa masuk sebelumnya masyarakat terlebih dahulu meminta izin dari PPK Kemayoran, karena kedua lokasi tersebut untuk sementara dibuka pada saat-saat acara tertentu saja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.