GPSK dan Permabudhi Inisiasi Gerakan #BebasPlastikIndonesiaCantik di Car Free Day
Kegiatan yang diikuti 1500 orang ini mengajak masyarakat menjaga kebersihan di sekitar lingkungan, terutama dengan cara memerangi sampah plastik
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Peduli Sekitar Kita (GPSK) dan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) menginisiasi gerakan #BebasPlastikIndonesiaCantik di arena Car Free Day di sepanjang Jl MH Thamrin, Jl Medan Merdeka Barat dan Jl Soedirman, Jakarta, Minggu (6/10/2019).
Kegiatan yang diikuti 1500 orang ini mengajak masyarakat menjaga kebersihan di sekitar lingkungan, terutama dengan cara memerangi sampah plastik, memungutnya dan mengurangi penggunaanya dalam hidup keseharian.
Acara ini didukung Ditjen Bimas Buddha Kementrian Agama Republik Indonesia dengan pelepasan peserta ditandai dengan pengenaan rompi kepada perwakilan peserta oleh Menteri Agama Republik Indonesia di Kantor Kementerian Agama Thamrin.
Ketua Umum Permabudhi Arief Harsono mengatakan, acara ini merupakan wujud pengamalan ajaran Buddha mengenai tidak terpisahkannya manusia dan lingkungan.
"Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab manusia. Bukan saja tugas petugas, namun tanggung jawab kita semua untuk menjaga lingkungan ini demi generasi hari ini dan akan datang,” katanya.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Caliadi mengatakan, kegiatan ini bagus untuk menjaga Kota Jakarta semakin indah dan asri.
"Kementerian Agama mendukung kegiatan ini. Kebersihan bukan lagi pilihan tapi juga keharusan.
Gerakan ini mulai masif sekarang ini dilakukan oleh masyarakat. Di daerah, gerakan membersihkan sampah plastik juga mulai dilakukan. Kita harapkan ini bisa jadi gerakan peduli lingkungan," ungkap Caliadi.
Serentak di berbagai daerah
Menariknya, kegiatan serupa juga diadakan secara serentak oleh umat Buddha di berbagai daerah seperti di Makassar dan Papua. "Kita lakukan serentak pagi ini," ujar Arief Harsono.
Dia menambahkan, ke depan kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bagian dari program acara Wahana Negara Raharja 2019 yang merupakan paket acara memperingati hari jadi Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia yang ke 55 tahun 2019.
"Gerakan ini jadi gerakan nasional, di Makasar, di Papua, juga. Permabudhi hadir di 31 provinsi dan 3 perwakilan. Semua akan bergabung di kegiatan ini," imbuhnya.
Baca: Enggan Salami Surya Paloh di Gedung DPR, Mega Makin Akrab dengan SBY di HUT TNI
"Kita mengaajak masyarakat tidak hanya di lingkungan tapi juga di mana saja kita juga kebersihannya.
Pada 6 September kemarin kita adakan pertemuan dengan tokoh agama, kita bahas upaya membersihkan sampah plastik ini," lanjut Arief Harsono.
Baca: Jelang Pelantikan Presiden, Ini Gambaran Kabinet Jokowi 2019-2024, Ada yang Terpental dan Bertahan
Gerakan #BebasPlastikIndonesiaCantik di arena Car Free Day di Jakarta juga dihadiri Pembina GPSK yang juga Ketua Umum Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) Pandita Utama, Aiko Senosoenoto.
Baca: Barbie Kumalasari Ngelantur Terbang ke AS Hanya 8 Jam, Mantan Suami Mengaku Malu. . .
“Gerakan ini intinya merupakan bagian dari pelaksanaan ajaran Buddha untuk menjaga lingkungan kita, pada akhirnya adalah menjaga manusia. Semoga hal ini tidak sekedar seremonial tapi jadi bagian dari kebiasaan hidup kita sehari-hari, di mana saja kapan saja,” ungkap Aiko.
GPSK sendiri saat ini telah menjadi gerakan nasional umat Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) sejak dicanangkan pada Mei 2002, di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Semua program GPSK dirancang dengan tujuan melatih dan memunculkan kemandirian pada setiap individu.